Hukum & Kriminal

Tercemar Akut, Tim DAS Wrati Kirim Surat Ke Presiden, Pihak Terkait “Ojo Mbideg”

Diterbitkan

-

Saluran pembuangan limbah salah satu pabrik di Beji. (ist)
Saluran pembuangan limbah salah satu pabrik di Beji. (ist)

Memontum Pasuruan – Entah sampai kapan sungai yang ada di Kabupaten Pasuruan bebas dari pencemaran limbah industri. Sebait kata itu menjadi harapan seluruh warga Kabupaten Pasuruan.

Beberapa hari lalu warga Desa Baujeng di Kecamatan Beji memblokir jalan Pandaan-Bangil, akibat sungai wangi berbau busuk menyengat akibat dugaan adanya perusahaan yang membuang limbah cairnya tanpa melalui IPAL (Instalasi Pengolahan Limbah).

Sungai Jogonalan-Pandaan. (ist)

Sungai Jogonalan-Pandaan. (ist)

Kali ini kembali ditemukan air sungai berwarna merah menyala di saluran sungai yang membelah sungai Jogonalan, Kecamatan Pandaan. Tak ayal pemandangan tersebut menjadi perhatian warga sekitar dan bahkan para siswa serta tenaga pendidik di SD Maarif yang terletak tak jauh dari DAS sungai Jogonalan.

“Ini dapat dipastikan limbah dari pabrik benang yang berada di daerah Kluncing, Kelurahan Petungasri-Pandaan,” ucap Masnoto, salah seorang warga tinggal dekat sungai.

BACA : Sungai Wrati Tercemar, Kades Kedungringin Geram

Advertisement

Saat kejadian berlangsung, Memontum.com mencoba menghubungi Henry Sulfianto, seorang aktivis lingkungan asal Kecamatan Beji.

“Limbah yang mengotori sungai di Kabupaten Pasuruan khususnya wilayah kecamatan yang notabenenya adalah kawasan industri, akibat tidak pecusnya DLH Kabupaten Pasuruan,” tegasnya.

Ditambahkan Henry, pegawai DLH Kabupaten Pasuruan hanya bekerja secara normatif dan tidak melakukan action yang berarti. Salah satu contoh pencemaran yang ada di sungai Wrati. Pihak DLH Kabupaten Pasuruan “mbideg” tak bisa memberi solusi apapun. Kalau toh melakukan cek dan ambil simple air, semua itu hanya untuk “kamuflase” agar terlihat bekerja.

BACA JUGA : DAS Wrati “Bom Waktu” Jika Tak Segera Ditangani

Advertisement

“Terkait pencemaran sungai di Kabupaten Pasuruan yang telah akut dan kinerja DLH Kabupaten Pasuruan, kami Tim Terpadu DAS Wrati pada Rabu (4/12/2019) secara resmi telah mengirim surat pengaduan kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kepala Staf Kepresidenan dengan tembusan pada Presiden Jokowi, Panglima TNI, Kapolri dan Gubernur Jatim,” pungkas pria yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Terpadu Forum DAS Wrati. (arf/hen/oso)

 

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas