SEKITAR KITA
Permintaan Dikabulkan AKD dan PPDI Trenggalek Batal Gelar Aksi Turun ke Jalan
Memontum Trenggalek – Ketua Asosiasi Kepala Desa (AKD) Trenggalek pastikan tidak akan menggelar aksi turun ke jalan. Hal ini karena permintaan mereka untuk tidak ada pemotongan alokasi dana desa (ADD) akhirnya disetujui Pemkab Trenggalek.
Seperti yang diketahui, pasca melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama wakil rakyat di kantor DPRD Trenggalek beberapa waktu lalu, AKD bersama Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) merasa keberatan jika Pemerintah melakukan refocusing ADD.
Baca juga:
- Hormati Leluhur, Masyarakat Suku Tengger Gelar Tradisi Nyadran
- Webinar di Jombang, Kemenkominfo Ajak Pelajar Jadi Warganet yang Cakap, Beretika dan Berdaya
- Ratusan Pelari Partisipasi di Gelaran Malang Night Run 2024
- Hadiri Penutupan Program PKKMB Stikes Banyuwangi, Bupati Ipuk Beri Pesan Penting
- Dorong Budidaya Udang Berkelanjutan dan Ramah Lingkungan, Pemkab Banyuwangi Gelar Shrimp Festival
“Sebelumnya memang kita ketahui bersama, jika DPRD dan juga TAPD masih akan membahas lebih lanjut refocusing ADD untuk penanganan Covid-19 di Kabupaten Trenggalek. Dan hari ini, kita semua sudah mendapatkan jawaban ADD positif tidak akan dipotong atau direfocusing,” ucap Ketua AKD Kabupaten Trenggalek, Puryono saat dikonfirmasi, Senin (12/04/2021) siang.
Ia juga mengapresiasi Pemerintah Daerah yang sudah menjawab aspirasi Pemerintah Desa.
Berdasarkan informasi yang diterima Ketua AKD Trenggalek, bahwa hari ini DPRD sudah positif meminta Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) untuk tidak memotong ADD. Ibarat gayung bersambut, permintaan itu juga disanggupi oleh TAPD. Sehingga pada refocusing anggaran tahun ini, ADD tidak akan dipotong atau dikurangi.
“Kami tentu saja merasa senang, karena mau bagaimana pun ADD itu adalah kebutuhan pokoknya desa. Dan itu tidak bisa diutak-atik serupiah pun. Hidup mati desa ada di ADD itu,” imbuhnya.
Pihaknya juga turut berterimakasih kepada Bupati Trenggalek, TAPD dan juga DPRD karena sudah mengawal sampai mengabulkan aspirasi Pemerintah Desa.
Dengan tidak memangkas ADD ini, Puryono menilai rekonsiliasi angggaran sangatlah bagus.
“Yang jelas kita semua tidak akan melakukan aksi turun ke jalan, karena permohonan kita dikabulkan. Kemarin kan kita sempat akan melakukan aksi mogok kerja dan turun ke jalan dengan peserta yang lebih banyak demi menuntut keadilan. Akan tetapi, alhamdulilah itu semua tidak sampai terjadi karena aspirasi kita didengar,” kata Puryono.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, tolak rencana refocusing anggaran Alokasi Dana Desa (ADD) untuk penanganan Covid-19, Asosiasi Kepala Desa (AKD) dan Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) datangi kantor DPRD Trenggalek. Mereka menuntut agar Pemerintah Daerah tidak memotong atau melakukan pengurangan anggaran di Pos ADD. (mil/syn)