SEKITAR KITA

Ketersediaan Bed Kian Sedikit, Kadinkes Kota Malang Beri Saran untuk Pasien Isoman

Diterbitkan

-

Memontum Kota Malang – Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Malang, terus bertambah signifikan tiap harinya. Lonjakan kasus pun, juga diikuti oleh makin sedikitnya ketersediaan bed di sejumlah Fasilitas Layanan Kesehatan (Fasyankes) untuk pasien OTG maupun gejala ringan. Sehingga, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, dr Husnul Muarif, menyarankan warga untuk sementara melakukan karantina mandiri.

“Di Rumah Sakit Lapangan (RSL) Idjen Boulevard dari 317 bed, sudah terisi 284 per siang ini (05/07). Kalau Safe House di Jalan Kawi, dari Sabtu (03/07) sudah penuh,” jelasnya.

Baca juga:

Oleh karena itu, pihaknya menyarankan solusi bagi warga yang terpapar Covid-19 OTG dan bergejala ringan untuk melakukan isolasi mandiri (isoman) di rumah. Pastinya dengan ketentuan dan syarat memadai untuk dilakukannya isoman. “Setidaknya ada 14 hal yang perlu diperhatikan jika sedang melakukan isoman,” kata dr Husnul.

Pertama, tempat isolasi harus memiliki ventilasi dan ruang pencahayaan yang memadai. Lalu wajib menggunakan kamar mandi yang terpisah, antara yang terpapar dengan anggota keluarga lain di dalam rumah.

Advertisement

“Tapi jika tidak tersedia kamar mandi terpisah, lakukan disinfeksi rutin pada permukaan yang sering disentuh,” tambahnya.

Tidak hanya kamar mandi dan alat mandi yang harus terpisah, alat makan serta kamar tidur pun juga harus dibedakan. “Hal itu guna menghindari kontak dengan orang lain. Pasien isoman juga tidak boleh bepergian dan menerima tamu,” imbuhnya.

Selanjutnya, mantan Direktur RSUD Kota Malang itu pun juga menegaskan bahwa pasien isoman harus mengenakan masker yang tepat, cuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak.

“Selain itu juga harus perhatian terhadap permukaan yang sering disentuh. Oleh karenanya wajib membersihkan dengan disinfektan secara berkala,” bebernya.

Advertisement

Sampah bekas isoman pun juga harus ditangani dengan sangat hati-hati agar tak menyebabkan virus tersebar ke orang lain. “Orang yang merawat pasien isoman juga harus memperhatikan hal-hal berikut. Seperti, pemantauan harian gejala, secara berkala koordinasi dengan puskesmas. Jika muncul gejala atau makin parah, harus segera lapor petugas. Terakhir, mereka yang merawat pasien isoman harus tetap memperhatian protokol kesehatan (prokes),” tuturnya. (mus/sit)

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas