Kota Malang
Autism Summit, Dinsos P3AP2KB Kota Malang Dorong Keluarga Difabel Berbagi Pengalaman
Memontum Kota Malang – Melalui gelaran Autism Summit, Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AP2KB) Kota Malang, mengajak para anggota keluarga difabel di Kota Malang, untuk bisa lebih terbuka lagi. Salah satunya, yaitu dengan berbagi pengalaman.
Kepala Dinsos P3AP2KB Kota Malang, Donny Sandito, mengatakan bahwa kegiatan tersebut penting untuk diberikan. Itu karena, dengan saling berbagi pengalaman maka dapat memberikan solusi, motivasi serta saling menguatkan.
“Kami dari Dinsos P3AP2KB Kota Malang juga mempunyai Forum Keluarga Disabilitas (FKD) yang ada di masing-masing kecamatan. Dengan tujuan utamanya, yakni untuk menggandeng warga difabel supaya bisa saling menguatkan dan mencarikan solusi apabila mereka ada kesulitan yang dialami. Kebetulan, ini tadi kita juga ada nara sumber dari Malaysia. Paling tidak dirinya bisa memberikan gambaran kepada kita terkait penanganan difabel khususnya autism,” jelas Donny.
Ditambahkannya, bahwa melalui kegiatan tersebut juga membicarakan mengenai kedudukan autisme saat memasuki usia dewasa. Sebab, hal itu menjadi kekhawatiran dari para orang tua. Sehingga diharapkan, nantinya ada kemandirian.
“Kami dari Dinsos P3AP2KB akan terus berusaha untuk menangani kelanjutannya. Kamikan juga bekerjasama dengan UPT-UPT yang ada di provinsi dan di pusat. Kemudian, juga bekerjasama dengan Balai Latihan Kerja (BLK) Wonojati, BLK Singosari, SMKN 5 Malang, SMK Telkom. Itu kami bekerjasama dalam rangka meningkatkan soft skillnya teman-teman difabel,” tambahnya.
Baca juga :
Sehingga, diharapkan dalam hal ini para anggota keluarga di Kota Malang, tidak menutup-nutupi keterangan, apabila ada salah satu anggota keluarganya yang difabel. Sebab, itu nantinya akan berpengaruh dalam data Dispendukcapil dan pemberian bantuan.
“Harapannya, pada saat pengisian data e-KTP itu ya dilengkapi data-datanya sesuai dengan kondisi riil. Sehingga kami tahu data aslinya. Program utama di kami adalah perbaikan data. Supaya bantuan bisa tepat sasaran,” katanya.
Untuk saat ini, lanjutnya, jumlah data yang ditangani oleh Dinsos P3AP2KB Kota Malang ada sejumlah 575 orang, terkait dengan sensorik. Kemudian 661 terkait dengan difabel intelektual, 1.474 terkait difabel fisik dan 541 difabel mental.
Sebagai informasi, dalam kegiatan tersebut juga diberikan bantuan uang secara simbolis kepada 9 orang difabel dan dua orang penerima bantuan sepeda motor roda tiga.
“Untuk bantuan itu dari Provinsi Jawa Timur, tapi itu juga dari kami yang mengusulkan. Satu bulan Rp 300 ribu, tadi mendapatkan Rp 900 ribu. Ada beberapa jenis bantuan yang diberikan, mulai dari sepeda motor roda tiga itu tadi, kemudian ada juga alat untuk memasak,” imbuh Donny. (rsy/sit)