Jombang

Tanamkan Karakter Anti Korupsi, Ponpes Bahrul Ulum Gunakan Media Film

Diterbitkan

-

Tanamkan Karakter Anti Korupsi, Ponpes Bahrul Ulum Gunakan Media Film

Memontum Jombang — Dalam perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) sekarang ini proses belajar-mengajar tidak melulu dituangkan dari sebuah buku. Akan tetapi proses belajar megajar di era digital dewasa ini dapat dilakukan dengan media audio visual atau film

Film yang selama ini dikenal sebagai media hiburan juga dapat dimanfaatkan sebagai media edukatif ,sehingga pesan-pesan moral dari sebuah film dapat disajikan sebagai materi pembelajaran terhadap peserta didik.

Seperti proses pembelajaran Pondok Pesantren Bahrul Ulum yang menggandeng Non Government Organisation (NGO) Transparency International Indonesia (TI) dengan memutar film pendek ” Menolak Diam” bersama santri dan santriwati Sekolah Menegah Kejuruan Tehnik Informatika Bahrul Ulum Tambak beras Jombang untuk menumbuhkan karakter anti korupsi di aula yayasan ponpes Bahrul Ulum ,tambak beras senin,(22/01/2018)

Ketua Non Government Organisation (NGO) Transparency International Indonesia Agus Sarwono menjelaskan, tujuan pemutaran film pendek “menolak diam” dengan saasaran siswa-siswa ini sebagai strategi kampanye yang dapat menyederhanakan istilah korupsi melalui cara-cara kreatif seperti film, serta untuk menyampaikan kepada masyarakat luas terhadap gerakan melawan narkoba yang dilakukan oleh sekelompok anak muda.

Advertisement

“Siswa kunci sukses dalam membagun gerakan mental anti korupsi, karena kita tahu persis ,kalau siswa sudah terlibat dalam praktek koruktif kedepannya agak berbahaya,karena kita sama tahu pelaku korupsi pendidikannya tinggi-tingi semua.
Film sebagai alat saja,ada banyak cara lain selain film, tapi untuk saat ini kita menggunakan film sebagai medianya sehingga ada colektiv atau gerakan bersama untuk melawan korupsi ” ujar Agus Sarwono.

Menurut Agus ,TI sendiri hampir sama dengan NGO lainnya, yang membedakan adalah semangat membangun anti korupsi dikalangan anak muda.

“Gerakan TI sendiri adalah gerakan kolaborasi antara TI dan teman-teman mitra lokal serta pemerintah daerah untuk membangun semangat bareng memperbaiki sistem yang berangkat dari riset dan kita sampaikan ke pemerintah,” terangnya.

Di lokasi yang sama Ketua Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Hanan Majdy yang juga hadir dalam acara tersebut menambahjan, pentingnya edukasi soal anti korupsi yang diberikan kepada para pelajar. Menurutnya, banyak hal yang bisa dipelajari dari film yang diputar tersebut. “Hikmah yang bisa kita ambil dari film tadi ialah agar generasi muda berani melawan sistem yang rusak seperti praktek korupsi,” tuturnya.

Advertisement

Ia juga berharap agar para kalangan muda bisa menjadi motor penggerak dalam perubahan negara yang lebih baik. “Saya berharap para santri atau kalangan pemuda agar mempersiapkan diri untuk bersosial masyarakan dan bernegara dengan menentukan sikap yang baik. Selain itu generasi sekarang saya harap kedepan bisa menjadi generasi emas yang bersih dan sehat serta memiliki karakter dan berdaya saing,” pungkas pria yang akrab disapa Gus Hanan ini.

Sekedar di ketahui film pendek Menolak Diam sendiri diangkat dari sebuah kisah nyata, dimana sebuah gerakan siswa-siswi yang menuntut adanya transparansi anggaran di sekolahnya, yang terjadi tahun 2008 di kota Solo.(Ham/yan)

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas