Kota Malang

SMA Muhammadiyah 1 Situbondo Studi Enterpreneur ke Pabrik Air Kemasan Q-Mas

Diterbitkan

-

Suasana kunjungan SMA Muhammadiyah 1 Situbondo, di pabrik Q-Mas Turirejo Lawang. Nampak manajemen Q-Mas dan kasek serta guru yang menyertai siswa mereka. (ist)

Memontum Malang—Pabrik amdk (air minum dalam kemasan)  Q-Mas M, kembali membuktikan mempunyai daya tarik edukasi. Sepertinya, pabrik Q-Mas kedepannya akan menjadi jujugan studi industri/studi lapangan siswa SMK/SMA. Setelah SMK Muhammadiyah 1 Surabaya, berkunjung pada hari Selasa, 12 Desember 2017, kini giliran SMA Muhammadiyah 1 Jl Panji Situbondo.

 

Rombongan yang terdiri dari 55 siswa dan 5 guru ini, tiba di areal pabrik Q-Mas, Sabtu 20 Januari 2018. Dipimpin langsung Kepala Sekolah  Drs H Nur Kholik, muridnya melihat langsung proses produksi Q-Mas hingga pemasarannya.

“Tujuan kami para pendidik adalah membangun jiwa enterpreneur bagi siswa-siswi,“ kata Kasek H Nur Kholik. Selain  itu juga menumbuhkan semangat juang bagi muridnya, terutama bagi muridnya yang berstatus yatim piatu.

Advertisement

 

Menurut Wakil Direktur Q-Mas, Anita Yuli Rahmawati,  S.Si, M.Pd pihaknya terbuka bagi kunjungan siswa SMA/SMK, bahkan mahasiwa yang melakukan penelitian. Untuk kali ini, selain kunjungan studi industri, juga ditujukan memberikan motivasi ke murid SMA Muhammadiyah 1, karena banyak yang berstatus anak yatim piatu dan menjadi binaan panti asuhan.

“Kata Kasek nya agar bisa membuka wawasan muridnya, bahwa menjadi anak yatim piatu, bukan akhir dari segalanya. Namun harus dijadikan cambuk menuju kemandirian dan kesuksesan. Nah Q-Mas ini menurut kaseknya, tepat dijadikan contoh. Karena berangkatnya juga dari Panti Asuhan KH Mas Mansur Jl Sulfat Kota Malang,” ujar Anita Yuli, Kamis (25/1/2018) pagi kepada wartawan Memontum.com.

 

Advertisement

Saat presentasi, Anita Yuli memaparkan bahwa pabrik Q-Mas, adalah pilar ketiga Persyarikatan Muhammadiyah yaitu penguatan ekonomi keislaman. Bahwa umat Islam harus tangguh dan mandiri dalam hal ekonomi.

 

 

Anita Yuli yang didapuk sebagai pemateri memberikan penjelasan dan dialog dengan murid SMA Muhammadiyah 1. Diluar dugaan, sikap para pelajar ini sangat antusias dengan presentasi yang dipaparkan dosen IKIP Budi Utomo ini.

Advertisement

 

Anita sendiri memberikan apresiasi tinggi kepada murid SMA Muhammadiyah 1 Situbondo ini.  “Pertanyaannya macam-macam.  Mereka begitu antusias.  Mulai dari manajemen, hingga proses produksi awal sampai menjadi amdk Q-Mas,” ujar pemegang sertifikat Instruktur Nasional VEDC ini.

 

Anita juga menyampaikan ke para pelajar,  jika pola kerja dan manajemen Q-Mas sudah berdasarkan standar ISO dan dalam pengawasan konsultan ISO secara berkala.

Advertisement

 

“Saya akui menerapkan pola kerja berdasarkan ISO memang tidak mudah.  Butuh pembelajaran,  karena faktor etos kerja yang harus terkonsep, terencana, terkontrol, berdasarkan target dan harus terevaluasi.  Tidak mudah memang.  Tapi ini menjadi penting bagi adik-adik SMA,  karena saat ini semua perusahaan menerapkan standar ISO. Jika generasi muda tidak mengikuti perkembangan ini, akan berat dalam berkompetisi. Salah satu contoh, adalah laporan harian kerja.  Standar ISO harus tertulis dan sesuai form yang tersedia, dan harus ada tandatangan pelapornya.  Sederhana tapi, pada pelaksanaannya sulit memenuhi SOP (standar operasional prosedur) semacam ini,” jelas pemegang sertifikat Audit Internal Manajemen Mutu ini.

 

Salah seorang siswi menyampaikan jika kunjungan ke pabrik Q-Mas milik Panti Asuhan KH Mas Mansur JL Sulfat Kota Malang yang lokasinya berada di Desa Turirejo Kecamatan Lawang ini,  membawa manfaat bagi dia.

Advertisement

 

“Banyak manfaatnya.  Saya jadi tahu kalau panti asuhan pun bisa punya pabrik amdk yang tak kalah dengan milik perusahaan asing. Saya bisa nambah sedikit ilmu tentang pembuatan amdk. Ini bisa menjadi modal pengalaman bagi saya,  ketika terjun ke dunia kerja,” ujarnya. (yan)

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas