Kabupaten Malang

SDN Bandungrejo 2 Bantur, Kekurangan Kelas, Atapnya Bocor Ganggu Proses Belajar

Diterbitkan

-

Kepala Sekolah SDN Bandungrejo 2 Bantur, saat menunjukkan atap ruang kelas yang rusak

Memontum Malang — Sekolah Dasar Negeri Bandungrejo 2 Bantur kekurangan ruangan dan salah satu ruangan kelasnya juga bocor. Ini berdampak terganggunya proses belajar mengajar.

Sutrisno Mpd kepala SDN Bandungrejo 2 , Bantur menjelaskan, proses belajar mengajar di lembaganya terhambat lantaran hanya menggunakan lima ruangan kelas.

SDN Bandung Rejo mempunyai 128 siswa. Terdiri enam rombongan belajar lima kelas, ruangan belajar sehingga kurang ideal untuk sebuah proses mengajar. Menyiasatinya, kelas 1 masuk pagi, kelas dua masuk siang sekitar pukul 10.00 di ruangan kelas satu dengan jumlah siswa kelas dua, sejumlah 23 siswa.

rumah dinas guru yang butuh perbaikan

Rumah dinas guru yang butuh perbaikan (met)

Bahkan, untuk mengatur lembaganya juga mengalami persoalan karena kekurangan ruangan. Seperti ruangan kepala sekolah dan guru yang dibagi tiga dengan ukuran 6 x 7 meter. Ini dibagi tiga sekat satu ruangan untuk kepala sekolah dan guru, satu ruangan untuk Usaha Kesehatan Sekolah yang bercampur dengan dapur .

“Yah begini kondisinya masih jauh dari layak Mas,” ujarnya.

Advertisement

Harapannya, pemerintah Kabupaten Malang memperhatikan kekurangan gedung di SDN Bandungrejo 2 Bantur ini. Karena jauh dari ideal untuk sebuah lembaga pendidikan negeri.

toilet guru yang jadi satu dengan murid

Toilet guru yang jadi satu dengan murid (met)

SDN Bandungrejo 2 untuk kelas 1-4 sudah menggunakan Kurikulum 2013. Kelas 5 dan 6 masih menggunakan kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) .

Sistem pendidikan di SDN Bandungrejo 2 Bantur dengan menerapkan karakter disiplin bagi anak-anak. Karena menyesuaikan arahan Bupati Malang yaitu, tiga program utama Kabupaten Malang. Mencintai lingkungan, pengentasan kemiskinan dan fokus kepada sektor pariwisata.

Slamet Suyono, kepala Bidang Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Kabupaten Malang menambahkan, dalam pembangunan sekolah dasar yang rusak lebih memprioritaskan kepada sekolah-sekolah yang kategorinya rusak parah.

“Sebagai skala prioritas pembangunan sekolah rusak dengan memperhatikan kategori kerusakannya cukup parah,” ujarnya. (met/yan)

Advertisement
Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas