Blitar

Polisi Tak Temukan Unsur Pidana, Sanksi Siswa Joget Dikembalikan ke Sekolah

Diterbitkan

-

Polisi Tak Temukan Unsur Pidana, Sanksi Siswa Joget Dikembalikan ke Sekolah

Memontum Blitar – Setelah 11 pelajar SMA Negeri I Kademangan diperiksa Satreskrim Polres Blitar, beberapa waktu lalu. Polisi dalam pemeriksaan pelajar pelaku video erotis tersebut, tidak menemukan unsur pidana dalam video berdurasi 14 detik. Sehingga sanksi terhadap 11 pelajar tersebut dikembalikan ke pihak sekolah.

Setelah melakukan pemeriksaan terhadap 11 orang pelajar SMA di Kabupaten Blitar, Polres Blitar mengundang pihak sekolah, Diknas Kabupaten Blitar, perwakilan Diknas Provinsi Jawa Timur, Kemenag, MUI, FKUB, FKDM, NU, dan Muhamadiyah, Senin (12/02/2018). Hal ini untuk membahas langkah-langkah tindak lanjut kasus video erotis pelajar di salah satu SMA di Kabupaten Blitar yang sempat viral tersebut.

“Hasil pertemuan, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa untuk sanksi kepada pelajar yang terlibat dalam video tersebut diserahkan kepada pihak sekolah. Namun kita juga melakukan langkah koordinasi dengan sejumlah pihak untuk berkoordinasi agar kejadian serupa tidak lagi terulang”, kata Kapolres Blitar, AKBP Slamet Waloya, kepada wartawan, Senin (12/02/2018).

Sedangkan untuk pembinaan para pelajar di lingkungan sekolah tersebut akan dilakukan secara khusus, dengan melibatkan MUI, Kemenag, dan juga dari Polres Blitar. Rencananya pembinaan itu akan dilakukan pada Rabu (14/02/2018) mendatang.

Advertisement

“Pembinaan seperti ini kita rencanakan dilakukan secara berkelanjutan, tidak hanya disekolah tersebut tetapi juga disekolah-sekolah lain,” tandas Slamet Waloya.

Sementara itu, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Blitar, Suhartono mengatakan, untuk mengantisipasi kejadian ini terulang kembali semua sekolah harus menekankan pada pendidikan karakter kepada siswa. Sehingga siswa memiliki pondasi serta mengetahui mana yang baik dan buruk. Sedangkan untuk sanksi pihaknya menyarankan kepada sekolah agar memberi sanksi yang ke depannya berdampak positif kepada anak-anak tersebut.

“Dengan pendidikan karakter, siswa akan memiliki pondasi serta mengetahui mana yang baik dan buruk, Namun mereka juga harus diberi sanksi yang berdampak positof bagi mereka ke depannya”, pungkasnya. (an/jar/yan)

Advertisement
Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas