Lamongan

Tradisi Kupatan Bawa Berkah Bagi Pedagang Janur

Diterbitkan

-

Tradisi Kupatan Bawa Berkah Bagi Pedagang Janur

Memontum Lamongan – Setelah perayaan hari raya Idul Fitri, ada tradisi kupatan dan sepertinya suatu hal yang wajib untuk juga dilakukan, kegiatan ini hampir dilaksanakan diseluruh daerah di indonesia khususnya pulau jawa, salah satunya masyarakat di Lamongan.

Adanya tradisi tersebut menjadi berkah tersendiri bagi sekelompok pedagang janur seperti yang terlihat mereka berjualan janur dipasar tradisional Sidoharjo Lamongan, mereka merupakan pedagang janur musiman yang selalu ada sehari setelah perayaan Idul Fitri sampai menjelang perayaan kupatan.

Ribuan helai janur ini didatangkan para pedagang langsung dari Lumajang, tidak tanggung tanggung janur yang didatangkan juga dalam jumlah yang banyak dengan diangkut truck.

Seperti yang dikatakan Maryam salah seorang Pedagang janur, ibu parubaya ini menjualnya dengan harga janur dipatok Rp.25 ribu, perikat, yang berisikan lima puluh helai janur. Sedangkan untuk janur yang sudah dibentuk kupat harganya beda lagi yakni Rp. 1000 rupiah perbiji.

Advertisement

“Dalam sehari mampu menghabiskan 2 mobil pick up janur, dan jika sehari mendekati perayaan kupatan janur yang terjual lebih laris manis lagi,” ungkap Maryam, Kamis (21/06/2018).

Sementara itu, salah seorang pembeli Hj. Astutik (45) mengaku membeli bungkus ketupat adalah tradisi yang selalu ia lakukan menjelang Kupatan (7 hari setelah Hari Raya Idul Fitri)

“Beli bungkusnya buat bikin ketupat. Nanti ketupatnya disantap sama opor, semur ayam dan kentang buat jamuan makan keluarga dan tamu saat Lebaran (kupatan),” terangnya.

Tradisi lebaran ketupat dilaksanakan diberbagai tempat, ada yang menyantapnya secara bersama sama dengan lauk pendamping seperti opor atau kare. Tradisi yang membawa berkah bagi pedagang janur musiman. (bis/zen/yan)

Advertisement
Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas