Kabupaten Malang

Santri Luka Tusuk Dada, Meninggal Misterius Tinggalkan Surat Terakhir

Diterbitkan

-

PULANG : Korban dibawa ambulan ke desanya. (sos)

Memontum Malang–Meninggal misterius M Sirojud Tolibin  (14) dengan meninggalkan surat permintaan maaf untuk orangtuanya. Selasa (10/7/2018) siang ia meninggal dunia dan dilakukan proses otopsi guna mencari sebab kematian korban.

Pemuda warga Kedungrejo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang adalah santri. Ia nyantri setahun lebih di Pondok Pesantren Darutta’lim Wadda’wah di Jalan Jalan Kyai Parseh Jaya, Nomor 23, Kedungkandang, Bumiayu, Malang, Kota Malang.

Diceritakan Abdul Kholik, misanan orangtua korban, ada luka tusuk di tembus ginjal, Dada, leher dan tidak sadarkan diri. Sebelumnya, korban tanpa pamit keluar pada pengasuh ponpes, melainkan teman korban.

“Ada wasiat, tulisan tangan anak, permintaan maaf. Kalau keluarga, awalnya ndak curiga atau aneh. Sebelumnya sore hari. Sempat dikirimi kebutuhan, ” urai Abdul Kholik kepada Memontum.com.

Advertisement

Korban dalam suratnya (berbahasa Madura–red), menyebut maaf karena tidak menyenangkan orangtuanya. Ia sebelumnya sempat menceritakan ingin mengaji di Madura. Korban dikenal pendiam di mata kerabat.

Senada diceritakan Kapolsek Pakis, AKP Hartono, Minggu (8/7/2018) malam, korban keluar dari pondok. Ia berjalan kaki. Hartono sendiri heran, jaraknya cukup jauh dari pondok menuju tempat tinggalnya.

Kata Hartono, Minggu sore, orangtua korban menjenguk korban. “Bahwa korban ini sebelumnya dikunjungi keluarganya. Dilihat kondisinya ke Ponpes. Sempat diberi uang Rp 75 ribu, ” kata Hartono. Minggu malam keluar, ia pamit kepada salah satu temannya.

Barulah, Senin (9/7/2018) pagi, korban ditolong seorang warga di Dusun Baran Genitri, Desa Kedungrejo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang. Lokasinya di pinggir jalan, areal sawah Kedungrejo. Kondisinya luka, termasuk tangan dan kaki. Topinya terjatuh.

Advertisement

“Warha mengetahui. Anaknya Pak Toha. Diberitahu dibawa ke Panti Nirmala. Dirujuk ke RSSA Malang.  Siang ini meninggal dunia. Pukul 11.00. Ada luka di dada, bulat kecil. Sementara tidak ada barang yang hilang keterangan dari keluarga, ” sebut Hartono.

Usai dilaksanakan proses otopsi lengkap, jenazah korban kemudian dibawa ambulan ke desanya. Kemarin siang, di halaman Instalasi Forensik RSU Dr Saiful Anwar Malang, hadir pula orangtua korban, kades Kedungrejo, pengasuh pondok dan anggota Polsek Pakis. “Untuk sebab pastinya. Kami masih lakukan penyelidikan, ” ungkap Hartono. (sos)

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas