Mojokerto

Pengurus dan Managemen RSI Sakinah Jadi Sorotan Masyarakat

Diterbitkan

-

Mahsum Arif, Ketua Pengurus RS Islam Sakinah, Sooko, Kabupaten Mojokerto. (ar)

Estimasi Alkes Rusak Capai Angka Miliaran

Momentum Mojokerto-Dalam beberapa bulan terakhir ini, pengurus dan manajemen Rumah Sakit Islam (RSI) Sakinah Mojokerto, ramai jadi perbincangan masyarakat. Pergunjingan itu terkait kinerja pengurus dan managemen RSI Sakinah yang disinyalir tidak transparan dalam Laporan Keuangan yang terkait pada bantuan Alat Kesehatan (Alkes) dari Menteri Kesehatan.

Informasi yang diperoleh Memontum.com menyatakan, beberapa tahun lalu, RS Islam Sakinah yang beralamat di Jl.RA Basuni No.12 Sooko, Kabupaten Mojokerto tersebut, menerima bantuan Alat Kesehatan (Alkes) berupa CT Scan dari Siti Fadillah Supari, Menteri Kesehatan Republik Indonesia. “Informasinya, bantuan Alkes tersebut, hanya bisa digunakan beberapa bulan saja, “Ungkap Sumber yang namanya tidak mau disebutkan.

Dari sumber terpercaya mengatakan, persoalaan ini muncul ke permukaan setelah pada catatan laporan keuangan terdapat angka yang cukup signifikan sebesar Rp 4,5 Miliar lebih. “Yang menjadi pertanyaan, dari mana uang itu, padahal pihak RS Islam Sakinah Mojokerto, menerima bantuan dalam bentuk barang,” ungkap Sumber.

Advertisement

Masih menurut sumber, saat ini pengurus dan manajemen rumah sakit menjadi pembicaraan publik Mojokerto, terutama pegawai dan staf. Mereka tidak menyangka, bantuan Alat Kesehatan yang sudah rusak dijadikan alat untuk mencari keuntungan pribadi atau golongan.

Dikonfirmasi terkait persoalan bantuan Alkes, Siroji Ahmad mantan Ketua Pengurus RS Islam Sakinah mengatakan, untuk lebih jelasnya silahkan ke Pengurus rumah sakit yang sekarang.

“Bantuan itu dalam bentuk barang dan masalah kerusakan, itu bukan kewenangan saya,” jelas Siroji, saat dikonfirmasi Memontum.com dan Awak Media lain di ruang tamu rumahnya.

Terpisah, Ketua Pengurus RS Islam Sakinah, Mahsum Arif menjelaskan, terkait bantuan Alat Kesehatan yang rusak itu saya tidak tahu, karena waktu itu belum masuk ke sini (Pengurus-red). Disinggung masalah munculnya nilai barang sebesar Rp 4,5 lebih, yang bersangkutan nampak bingung dan mengatakan, akan saya jelaskan setelah melihat buku laporan.

Advertisement

“Sementara jawabkan saya seperti yang disampaikan oleh pak Siroji Ahmad,” jelasnya, saat dikonfirmasi awak media di ruang rapat rumah sakit. (ar/yan)

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas