Kota Malang

Jembatan Pelor Jadi Langganan Bunuh Diri

Diterbitkan

-

Jembatan Pelor kembali dijadikan lokasi bunuh diri. (ist)

Memontum Kota Malang – Tewasnya Sutaman (65), pensiunan, warga Jl Mawar Gang IV, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, masih menyisakan misteri. Sebab ternyata bukan kali ini saja, jembatan Pelor Kelurahan Oro-Oro Dowo, RT 04/06, Kecamatan Klojen, Kota Malang, digunakan aksi bunuh diri.

Jika Sutaman mengakhiri hidupnya di jembatan Pelor pada Minggu (23/12/2018) sekitar pukul 14.50, tepat pada 15 November 2016, Susanto Setioadi (39) Jukir, warga Jalan BS Riyadi, Klojen Kota, sudah terlibih dahulu melakukan hal yang sama.

Susanto mengakhiri hidupnya dengan cara melompat dari jembatan Pelor hingga tewas dalam perawatan di IGD RSSA Malang. Bahkan menurut Dwi Swardi (53), ketua RT 04, Jembatan Pelor sudah 5 kali digunakan untuk bunuh diri.

” Seingat saya sudah 5 kali digunakan untuk bunuh diri. Sebelum ini, November 2016, ada yang bunuh diri. Sebelumny pada Oktober 2012, juga ada yang bunuh diri,” ujar Dwi Swardi. Sebagai ketua RT 04, Dwi Swardi sudah pernah mengupayakan supaya Jembatan Pelor tidakndugunakan untuk bunuh diri. Salah satunya pernah mengusulkan agar Jembatan Pelor diberi pagar pembatas yang tinggi.

Advertisement

Baca: Kakek Tua Terjun Bebas di Jembatan Pelor

” Saya pernah mengusulkan ada pinggiran jembatan yang tinggi sebab sebelum ini sudah 4 kali digunakan bunuh diri. Beberapa waktu lalu saya sudah sampaikan pada Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kelurahan untuk bisa segera mengatasi hal ini dengan melalukan pemasangan pagar pembatas. Namun sebelum diberi pagar pembatas, kejadian bunuh diri ini terulang lagi untuk ke 5 kalinya. Semoga menjadi perhatian pemerintah Kota Malang,” ujar Dwi. (gie/yan)

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas