Kota Malang

Tiga Kepala Daerah Komitmen Bersinergi Bangun Malang Raya

Diterbitkan

-

Sutiaji, menyambut Dewanti Rumpoko, M. Sanusi, dan Benny Sampirwanto, didampingi Wawali Sofyan Edi Jarwoko, di ruang kerja Wali Kota Malang. (rhd)

Memontum Kota Malang—Tiga kepala daerah Malang Raya, yaitu Wali Kota Malang, Sutiaji, Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko, dan Plt Bupati Malang, M. Sanusi, kembali melakukan pertemuan resmi kali kedua, yang digelar di Balai Kota Malang, Selasa (8/1/2019) siang. Dalam pertemuan tertutup di ruang rapat Walikota Malang tersebut, melibatkan Drs. Benny Sampirwanto, MSi sebagai Kepala Bakorwil Pemerintahan dan Pembangunan Provinsi Jawa Timur di Malang; dan beberapa Kepala SKPD di lingkungan ketiga wilayah pemerintahan Malang Raya.

Wali Kota Malang Sutiaji menjelaskan, pertemuan tersebut merupakan lanjutan pertemuan akhir 2018 lalu. Beberapa program dibicarakan bersama mencakup perkembangan Malang Raya hingga 20 tahun ke depan. “Ada banyak hal yang dibicarakan, dan itu bukan bersifat jangka pendek. Meski pimpinan daerah itu hanya lima tahunan, tapi konsep ini dibahas agar pemimpin berikutnya tetap komitmen untuk melanjutkan,” jelas Sutiaji, usai pertemuan kepada awak media.

Rapat Kerja bersama Kepala SKPD tiga wilayah terkait, di ruang rapat Wali Kota Malang. (rhd)

Rapat Kerja bersama Kepala SKPD tiga wilayah terkait, di ruang rapat Wali Kota Malang. (rhd)

Dalam tiap pertemuan dan setiap ide yang digagas tak hanya sebatas angan, namun dituangkan secara tertulis dengan pendampingan  Badan Koordinator Wilayah (Bakorwil) Propinsi Jawa Timur di Malang. Harapannya ada legal opinion atau payung hukum percepatan dan realisasi sinergitas atas perumusan kebijakan bersama Malang Raya. “Jadi semua yang kami bicarakan secara sah tertulis dalam dokumen resmi. Untuk itu, mohon maaf, kami juga ‘nodong’ Bakorwil, agar dipayungi hukum kerjasama antardaerah ini. Sehingga saat nanti ganti pemimpin daerah, dapat diteruskan. Karena domainnya provinsi melalui Bakorwil dan pengawasannya,” tambah Sutiaji.

Dari beberapa poin pembahasan dalam pertemuan dua jam itu, solusi kemacetan menjadi prioritas utama. Diakuinya, selain solusi kemacetan, ada beberapa alternatif gagasan yang dibahas untuk saling mendukung satu sama lain, yakni terkait transportasi massal, jalur lingkar (ring road) selatan, lingkar timur, dan lingkar barat, pariwisata, pendidikan, dan lainnya. Alat transportasi massal yang menghubungkan ketiga daerah dinilai sebagai salah satu solusi mengurangi kemacetan. Sementara jalur lingkar (ring road) untuk mengurai kemacetan dan memudahkan akses langsung ke tujuan. Harapannya, akan berdampak pada kemudahan akses pariwisata dan pendidikan yang berkualitas. “Transportasi massal nanti konsepnya Kabupaten Malang, Kota Malang dan Kota Batu jadi satu kesatuan. Untuk detailnya masih kita bahas,” tambah Sutiaji.

Ketiga kepala daerah memimpin rapat kerja, didampingi Bakorwil Jatim. (rhd)

Ketiga kepala daerah memimpin rapat kerja, didampingi Bakorwil Jatim. (rhd)

Kemacetan, menurutnya, disebabkan lambatnya kendaraan besar didominasi truk pengangkut barang yang masuk di jalanan kota, dan jalanan provinsi. Untuk mendukung hal itu, pembangunan jalur lingkar atau ring road sebagai solusi pengurai arus kendaraan, baik di Malang Raya bagian barat, timur dan selatan. “Macet bukan hanya penumpukan jumlah kendaraan, melainkan juga lambatnya kendaraan. Terutama mobil-mobil, dan truk besar di jalanan kota dan propinsi. Kami optimis gagasan yang sudah ada sejak lama ini bisa terealisasi, jika dilakukan bersama. Saat ini, kami tidak lagi bicara ego sektoral. Kalau dulu masih bahas apa untung ruginya, kompensasinya apa. Sekarang beda, kita berpikir 20 tahun ke depan,” ungkap pria penghobi badminton ini.

Selain mengatasi kemacetan bersama, menurut pria berkacamata ini, bahasan lainnya menciptakan branding pariwisata Malang Raya. Artinya, branding tidak hanya dilakukan oleh Kota Malang, Kota Batu, atau Kabupaten Malang saja, melainkan semua menjadi satu kesatuan. Termasuk rencana kenaikan status Bandara Abdulrachman Saleh sebagai bandara Internasional, dan merumuskan pengembangan Malang Raya sebagai kota kreatif. “Branding pariwisata nanti akan menjadi satu kesatuan. Jadi yang dijual itu adalah SDM-nya. Implementasi ini diserahkan kepada sekda masing-masing,” tandasnya.

Advertisement

Sementara itu, Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko menambahkan, sinergi yang dilakukan tersebut merupakan upaya bersama untuk memajukan wilayah Malang Raya. “Pada intinya kami ingin maju bersama, Malang Raya maju bersama. Malang Raya telah identik dengan daerah wisata dan pendidikan. Penting agar masalah kemacetan ini dapat segera teratasi. Kita fokus ini (kemacetan) dulu, soal branding dan sebagainya nanti,” jelas perempuan berhijab ini.

Senada, Plt Bupati Malang, M. Sanusi menyampaikan, Kabupaten Malang siap maju bersama Kota Malang dan Kota Batu untuk memajukan daerah Malang Raya. “Setiap akan membuat laporan terkait perkembangan yang disusulkan, kami bertiga akan maju bersama-sama ke kementerian terkait,” imbuh Sanusi. (rhd/yan)

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas