Kabupaten Malang

Pengidap HIV/AIDS Kabupaten Malang Capai 2497 Jiwa

Diterbitkan

-

Pengidap HIVAIDS Kabupaten Malang Capai 2497 Jiwa

Memontum Malang – Penyakit Acquired Immune Deficiency Syndro (AIDS) ternyata masih menjadi ancaman masyarakat Kabupaten Malang. Kabupaten Malang menempati urutan kedua setelah Surabaya sebagai penyumbang kasus HIV/AIDS paling tinggi tingkat Provinsi.

Hal tersebut juga dipengaruhi minimnya tingkat kesadaran masyarakat terkait perilaku seks yang menyimpang, yang juga menjadi pemicu banyaknya kasus penyakit yang disebabkan oleh virus HIV ini.

Terang saja, hal tersebut membuat instansi terkait Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang harus bekerja ekstra.

Menurut Plt. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang, dr Ratih Maharani, saat ini kasus penyebaran HIV/AIDS menyebar secara mobile. Artinya, saat ditekan di wilayah utara, ternyata populasi berpindah ke wilayah selatan. Hal tersebut dirasakan setelah pihaknya melakukan screening di 33 Kecamatan se Kabupaten Malang.

Advertisement

Hasilnya dari tahun ke tahun, pengidap HIV/AIDS justru meningkat. Itu artinya beberapa progam yang dilakukan sudah bisa dikatakan berhasil. Dalam artian, peningkatan yang dimaksud adalah, daei yang sebelumnya tidak teridentifikasi, akhirnya mulai terlihat.

Sebagai salah satu upaya mengatasi hal tersebut, sejak tahun 2015 kemarin, Pemkab Malang telah bekerja sama dengan Komisi Peduli AIDS (KPA) untuk mengadakan program Warga Peduli AIDS (WPA).

“Mereka merupakan Kader Peduli AIDS di tingkat Kecamatan, kalau sebelumnya kita hanya di tempat prostitusi, kali ini mulai merambah ke desa-desa. Dari yang sebelumnya tidak teridentifikasi, akhirnya mereka semua mulai terlihat. Ya wajar kalau tiap tahun mengalami peningkatan,” katanya.

Selain melalui program WPA, pihaknya juga melakukan upaya pencegahan sejak dini. Hal dilakukan dengan menggelar penyuluhan ke berbagai sekolah secara rutin. Bentuk pencegahan lainnya, juga dilakukan dengan pemberian kondom secara gratis di Puskesmas.

Advertisement

“Selain Kondom gratis, sekarang tiga Puskesmas di antaranya Turen, Ampelgading, dan juga Sitiarjo sudah ada klinik khusus untk penanganan pasien AIDS, ” imbuhnya.

Kepala Pengelola Program KPA Kabupaten Malang, Anita SH mengatakan, berdasarkan rekap data yang dimiliko KPA, dari tahun ke tahun jumlah pengidap AIDS yang teridentifikasi di Kabupaten Malang terus meningkat.

Di tahun 2016, pengidap HIV/AIDS sebanyak 1960, di tahun 2017 meningkat menjadi 2247. Dan di tahun 2018, peningkatan masih terus berlanjut dan pengidap HIV/AIDS menyentuh angka 2497 jiwa.

“Kalau setiap tahun terus naik, artinya kesadaran masyarakat sudah mulai nampak. Dan HIV/AIDS ini ibarat fenomena gunung es. Semakin terkikis atasnya, ternyata menyebar luas dibawahnya. Namun, bukan berarti kabupaten Malang buruk, malah justru bagus karena semua mendapat penanganan,” kata dia.

Advertisement

Jika dirinci lebih dalam, penyumbang angka kasus AIDS diantaranya dari Wanita Pekerja Seks Langsung (WPSL) atau golongan PSK sebanyak 410 jiwa, sementara dari pergaulan bebas pacaran dan sebagainya sebanyak 198.

Selanjutnya dari pasangan lelaki sesama jenis mencapai 337 jiwa, 196 jiwa dari Waria dan perkiraan lainnya 15000 jiwa disinyalir juga terindikasi HIV/AID mereka diantaranya para pekerja supir truk, pekerja yang tiap tiga bulanan sekali pulang ke rumah, dan yang lainnya.

“Memang kebanyakan laki-laki, tapi itu tidak menentu. Karena ada juga kasus, laki-lakinya setia ketika di test justru perempuannya yang terindikasi,” pungkasnya. (sur/oso)

 

Advertisement
Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas