Gresik

Pelanggan Menduga Manajemen PDAM Giri Tirta Amburadul

Diterbitkan

-

Pelanggan Menduga Manajemen PDAM Giri Tirta Amburadul

Memontum Gresik – Meski Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Giri Tirta Gresik digerojok air ribuan liter perdetik dari Bendung Gerak Sembayat (BGS) ataupun dari sumber Umbulan serta janji-janji muluk lainya yang kerap di sampaikan oleh menejemen, jika tidak ada perombakan total diinternal manajemen perusahaan, maka janji air mengucur lancar ke pelanggan tidak akan pernah terealisasi. Pelanggan menduga, manajemen PDAM amburadul sehingga berimbas kepada pelayanan distribusi air.

Sejumlah pelanggan mengungkapkan, indikasi ketidak beresan manajemen PDAM menurut mereka sangat banyak. Salah satunya adalah soal tagihan yang kerap mengagetkan pelanggan, meskipun air sering mampet.

Salah satu armada pengangkut air milik penjual air bersih saat melayani pemesan diperumahan digresik

Salah satu armada pengangkut air milik penjual air bersih saat melayani pemesan diperumahan digresik

“Air sering mampet, yang keluar justeru tagihan jutaan rupiah. Ada yang kena tiga juta sampai lima juta, dan wajar terkadang pelanggan emosi dan memprotesnya. Alasan mereka klasik, petugas cek meter tidak bisa masuk rumah, karena pintu pagar dikunci. Kalau manajemenya beres tentu PDAM sudah punya aplikasi yang akurat tanpa harus masuk pagar rumah orang. Jaman sudah serba canggih. Kalau pagar tidak dikunci, dirumah tidak ada orang kalau kemalingan siapa yang tanggungjawab,” kata Iswahyudi warga Alam Bukit Mas (ABM), Minggu (15/9).

Indikator lainya versi pelanggan, saat petugas dilapangan maupun yang dikantor dikomplain soal apa penyebab air mampet, tidak lancar atau sering mati, mereka tidak bisa memberikan jawaban yang masuk akal.

“Hari ini kita komplain ke petugas lapangan, atau langsung ke kantornya melaporkan air tidak keluar sudah dua hari, misalkan. Mereka jawabnya enteng-enteng saja. Kata mereka distribusi air lancar, tekanan air normal. Tapi aneh air tidak keluar, menurut saya ini kan jawaban tidak masuk akal. Kalau manajemen PDAM beres tidak mungkin keluar jawaban tidak masuk akal. Karena jawaban ini acapkali dan selalu keluar saat kita komplain,” ungkap Imam warga Perum Green Hill salah satu pelanggan yang menceritakan keluhanya atas mampetnya air PDAM.

Advertisement

Ditegaskan dia, pelanggan bukan tidak percaya dengan janji pemerintah yang hendak mengucurkan air ribuan liter perdetik. Tetapi jika manajemenya tidak dikelola dengan baik dan transparan oleh PDAM maka akan semakin mengecewakan. Sebab untuk mendapatkan air ribuan liter perdetik itu menghabiskan dana ratusan miliar rupiah yang tujuannya bisa dinikmati masyarakat khususnya pelanggan.

“Kami sebagai masyarakat dan pelanggan yang awam saja bisa merasakan kebobrokan manajemen didalam. Salah satu petugas juga mengaku tidak banyak tahu posisi valve pipa untuk mengendalikan air, padahal mereka petugas distribusi air. Dan ternyata mereka juga mengaku jika sampai saat ini PDAM tidak memiliki site plan master Valve,” ujar Zainul warga Kedanyang.

Hasil investigasi wartawan dilapangan dan ke sejumlah pegawai, terungkap kesimpulanya bahwa manajemen PDAM butuh pembenahan total. Mulai dari sistem perekrutan pegawai, sistem distribusi air yang masih amburadul, sistem rotasi pegawai yang diduga beraroma Lik indis like akibat intervensi dari mulai yang mengaku temanya pejabat, kerabatnya pejabat, pejabat PDAM sendiri dan saudara-saudaranya penguasa sudah menjadi rahasia umum. Mereka tidak sedikit yang titip agar anaknya, saudaranya bisa dimasukkan menjadi karyawan PDAM.

“Sudah jadi rahasia umum. Kapan PDAM pernah mengumumkan merekrut pegawai baru. Karena banyak titipan dan anak-anak mereka sendiri yang dimasukkan, kalau tidak ya anak orang-orang berpengaruh. Coba buka-bukaan saja kita hitung anak pejabat PDAM yang masih aktif atau yang baru pensiun anak dan kerabatnya sekarang sudah bekerja di PDAM. Kita tidak tahu kapan ada tes rekrutmen, tiba-tiba ada anak baru. Terus terang saja PDAM ini kacau sekali. Bupati harus tegas, bila perlu diawasi langsung biar tahu siapa yang intervensi menejemen,” terangnya.

Advertisement

Ditegaskanya, semua yang mereka ungkapkan menurutnya sangat berpengaruh terhadap baik dan buruk ataupun sehat dan tidaknya manajemen PDAM. “Mata rantainya harus diputus.

Saat ini jumlah produksi air PDAM Gresik sebesar 1.327 liter/detik. Air sebesar itu merupakan hasil kerjasama PT Dewata Bangun Tirta (DBT) dan PT Drupadi Agung Lestari (DAL). Kerjasama dengan PT DBT ditandatangani pada 25 Mei 2012. Sementara kerjasama dengan PT DAL dilakukan pada 1 Oktober 2012. Manajemen PDAM juga pernah berjanji meningkat hingga 3.785 liter per detik di tahun 2019.

“Dan sampai sekarang sudah bulan 9 tahun 2019 air PDAM hanya 1.327 liter perdetik tidak sampai setengahnya. Ini karena manajemen diinternal perlu peromabakan total. Apalagi sejak direkturnya perempuan distribusi air kacau. Ada dugaan sabotase memainkan valve oleh sejumlah oknum dilapangan. Sedangkan direkturnya tidak menguasai lapangan sehingga problem mampetnya air tidak pernah tuntas permanane. Sebentar nyala sebentar lagi mampet. Pelanggan benar-benar tersiksa,” tandasnya.

Sementara itu saat ini banyak berseliweran truck tangki air keluar masuk perumahan diwilayah kota Gresik karena banyak pelanggan yang mengeluhkan air PDAM mampet. Pantauan dilapangan sejumlah sopir tangki di Desa Yoso Wilangun Gresik mengaku saat ini kewalahan melayani permintaan air, akibat air PDAM mampet.

Advertisement

“Kebanyakan keluhannya karena air PDAM tidak keluar. Tidak semua tangki air ke pabrik jika seperti sekarang khususnya musim kemarau kita banyak mengirim ke rumah tangga,” kata Sukhoiri salah satu sopir tangki air dari Yoso Wilangun.

Direktur Utama PDAM saat dikonfirmasi terkait berbagai persoalan manajemen dan keluhan pelanggan melaluhi sambungan telephonya, meski ponselnya terdengar nada sambung beberapa kali belum diangkat.(sgg/yan)

 

Advertisement
Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas