Pemerintahan

JMF Jatim 2019, Tawarkan 1231 Lowongan Kerja dari 40 Perusahaan

Diterbitkan

-

Disnakertrans Kabupaten Jember Bambang Edi Santoso usai memberikan sertifikat secara simbolis kepada Pimpinan Perusahaan. (Kj1)
Disnakertrans Kabupaten Jember Bambang Edi Santoso usai memberikan sertifikat secara simbolis kepada Pimpinan Perusahaan. (Kj1)

Jember, Memontum – Ribuan pencari kerja generasi milenial menyerbu Job Market Fair (JMF) 2019 yang dihelat Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Timur (Jatim) di Unit Pelaksana Teknis Balai Latihan Kerja (UPT BLK) Jember, Rabu (23/10/2019) siang.

Kepala Kantor UPT BLK Jember Sutrisno mengatakan, sebanyak 1231 ribu lowongan pekerjaan ditawarkan kepada pencari kerja dari 40 perusahaan, tak hanya itu, ada juga lowongan kerja di luar negeri bidang ritel, kesehatan, manufaktur dan rumah sakit.

“Ini kedua kalinya kami mencari sumber-sumber tenaga kerja melalui JMF, mempertemukan langsung perusahaan dengan calon tenaga kerja yang dibutuhkan, umumnya yang ikut seleksi ini alumni peserta pelatihan di BLK Jember, oleh karenanya kami berharap teman-teman ini cepat mendapat pekerjaan,” katanya.

Menurut dia, saat ini pihaknya menargetkan dan terus mengupayakan agar rata-rata pertumbuhan ekonomi beriringan dengan menurunnya jumlah angka pengangguran terbuka, khususnya tingkat pengangguran di kalangan kaum milenial.

Advertisement

Kepala Disnakertrans Provinsi Jawa Timur, Himawan Estu Bagiyo melalui Kepala Disnakertrans Kabupaten Jember Bambang Edi Santoso menjelaskan, sesuai temanya, UPT BLK berkomitmen meningkatkan penempatan tenaga kerja generasi milenial dalam rangka menghadapi revolusi industri 4.0, maka, sebagai titik tekannya JMF itu adalah kesiapan generasi milenial.

“Generasi millenial ini sangat besar dan di era digital sebagai aparatur harus bisa menempatkan diri memberikan pelayanan kepada masyarakat lebih profesional, agar masyarakat merasakan kenyamanan, kepercayaan, kebanggaan dan kebahagiaan dalam wadah NKRI yang berasaskan Pancasila dan UUD 1945, di lain pihak persaingan pasar kerja semakin ketat,” jelasnya.

Dikatakannya, saat ini pemerintah menggalakkan program milenial job training dan skill tambahan. Dengan kata lain, memfasilitasi para pencari kerja dengan memberikan pelatihan bagi generasi millenial untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja di era serba ketidakpastian dan serba tidak menentu seperti sekarang.

“Menghadapi era Industri 4.0, tentu semua menuntut SDM yang siap dan unggul, termasuk menuntut generasi milenial berkualitas dan professional, hal ini merupakan tantangan bagi kita, oleh sebab itu perlu mengembangkan diri dalam kualitas dan profesionalisme untuk menjadi pribadi yang kompeten ditempat kerja,” terangnya.

Advertisement

Tak hanya itu, lanjutnya, harus dipahami bahwa kehadiran generasi milenial dalam bursa kerja harus siap bersaing ditempat kerja, sebagai tenaga yang handal dalam mengerjakan pekerjaan maupun produk sesuai dengan standar yang telah ditentukan.

“Komposisi angkatan kerja Februari 2019 mencapai 21,59 juta orang. Artinya secara umum yang bekerja 20,76 juta, pengangguran 0,83 juta atau Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 3,83 % dari jumlah penduduk Jawa Timur lebih dari 38 juta, sedang penduduk belum bekerja menurut pendidikan tinggi yang diamanatkan SMK 6,84 %, diploma 6,18 persen dan universitas 5,85 %. Itupun data BPS per Februari 2019,” pungkasnya. (Kj1/Yud/oso)

 

Advertisement
Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas