Gresik

Berawal Sebidang Tanah, Kini 300 Hektar Lahan di Pangkahwetan Jadi Kebun Buah

Diterbitkan

-

Berawal Sebidang Tanah, Kini 300 Hektar Lahan di Pangkahwetan Jadi Kebun Buah

Memontum Gresik — Cita cita untuk mendorong warganya aktif dan berinovasi dalam bertani selama ini apa yang dilakukan oleh Saifullah Mahdi Kepala Desa (Kades) Pangkahwetan Kecamatan Ujungpangkah Gresik nyaris berhasil. Betapa tidak, petani yang selama ini hanya bisa memanen jagung, kacang tanam dan lombok dengan metode tumpang tindih kini petani bisa memanen buah buahan setiap hari.

“Dulu masyarakat petani hanya bisa memanen satu kali panen itupun tiga bulan sekali, setelah kita dorong untuk berinovatif dengan cara tumpang tindih sekarang mereka bisa menikmati hasilnya setiap hari,” Ujar Kades Pangkahwetan Saifullah Mahdi, Kamis (25/1/2018).

Mesti sulit diawal, jelas Shandi panggilan akrabnya Kades, dengan berbagai upaya ia harus bisa membuktikan bahwa jenis tanaman buah buahan seperti rambutan, duren, klengkeng, jeruk buah, jeruk nipis yang biasa tumbuh di dataran tinggi menurutnya akan berhasil bila ditanam didaerahnya, dengan alasan kultur tanahnya sama.

Berawal uji coba dengan kapasitas percobaan bermodal sebidang tanah inovasi tersebut sekarang meluas dan diikuti masyarakat yang mayoritas petani sekarang menjadi kurang lebih 300 hektar lahan dijadikan kebun berbagai macam buah.

Advertisement

“Tidak mengurangi penghasilan petani setiap musim, sekarang petani bisa menikmati hasil panen buah. Contohnya selain petani memanen jagung dengan waktu yang bersamaan petani juga memanen rambutan, dan itu tidak sedikit jumlahnya bisa mencapai hampir ratusan ton dengan 2 sampai 3 panen,” terangnya.

Itu baru rambutan, lanjut Shandi, ia juga mengatakan biasannya setelah panen jagung petani berlanjut tanam kacang cabut. Sambil merawatnya sementara jeruk nipis bisa dipanen setiap hari dan biasanya mereka jual kepengepul. Oleh sebab itu pihaknya berencana ingin menjadikan membuat terobosan baru berupa agro wisata petik buah.

“Yang jelas dengan metode tumpang tindih ini, selain tanpa mengurangi musim tanam mereka bisa memanen buah dan hasilnyapun lumayan besar. Makanya untuk kedepannya kami bersama warga berkeinginan menjadikan lahan ini menjadi agro wisata satu satunya di Kabupaten Gresik, jadi masyarakat tidak perlu jauh jauh kekota lain,” pungkasnya. (sgg/yan)

Advertisement
Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas