SEKITAR KITA
Berjuang 33 Hari Akibat Covid-19, Direktur Penunjang Medik RSU Soetomo Surabaya Berpulang
Memontum Surabaya – Direktur Penunjang Medik RSU dr Soetomo, Prof Dr dr Hendrian Dwikoloso Soebagjo SpM (K) FICS, meninggal dunia pukul 08.10, Selasa (03/08) tadi.
Selain itu, almarhum yang dikenal akrab dengan pewarta ini berjuang di ICU RSU dr Soetomo. Dokter spesialis mata ini mengembuskan nafas terakhir akibat melawan virus Covid-19.
Baca Juga:
- Lima Daerah di Jatim Masuk Nominasi Award Peduli Ketahanan Pangan 2024
- HUT 79 Provinsi Jatim, Pj Gubernur Sematkan 10 Lencana Penghargaan Jer Basuki Mawa Beya
- Belum Genap Sepekan Beroperasi, Bus Trans Jatim Koridor V Surabaya-Bangkalan Dilempar Batu
Dirut RSU dr Soetomo, dr Joni Wahyudi, mengatakan bahwa Prof Hendrian meninggal akibat terpapar Covid-19, sudah dirawat selama 33 hari di RSU Soetomo.
Joni mengaku selama merawat Prof Hendrian, pihaknya sudah berusaha semaksimal mungkin. Bahkan seluruh kemampuan di RSU dr Soetomo telah dikerahkan untuk merawat dan menangani almarhum.
“Di RSU dr Soetomo ini sampai terapi COVID-19 yang paling baik sudah kita kerjakan. Support sudah kita lakukan semua dari perawatan COVID-19 terbaik kita kerjakan. Bahkan mencuci darah dengan plasmapheresi atau menyaring darah” ujarnya.
“Proses yang terjadi semuanya dirawat oleh tim, dokter kompeten, berpengalaman menangani beliau, setiap hari dimonitor. Kita sudah semaksimal mungkin,” jelasnya.
Sebelum mengembuskan nafas terakhir, lanjutnya, dokter tidak menggunakan alat bantu pernafasan ventilator, melainkan menggunakan ECMO atau perangkat medis yang digunakan untuk menggantikan fungsi paru-paru manusia yang telah kehilangan fungsi aslinya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menyatakan berduka cita mendalam atas meninggalnya Prof Hendrian. “Tentu seluruh keluarga besar FK, spesialis mata RSUD Dr Soetomo pasti kehilangan. Kami semua warga Jatim juga sangat kehilangan.” kata Khofifah.
Khofifah mendoakan mudah-mudahan beliau dipanggil Allah dalam keadaan husnul khotimah. Dan seluruh murid-murid beliau bisa melanjutkan perjuangan beliau untuk mendedikasikan profesi terbaiknya di Jatim dan Indonesia. “Mudah-mudahan keluarga beliau diberi ketabahan dan diberi kekuatan dalam menerima ujian,”kata Khofifah. (ade/ed2)