Kota Malang

DPRD Kota Malang Dorong Kemandirian Operasional Gedung MCC

Diterbitkan

-

Ketua DPRD Kota Malang, I Made Riandina Kartika. (memontum.com/rsy)

Memontum Kota Malang – DPRD Kota Malang menyoroti operasional Gedung Malang Creative Center (MCC) yang masih bergantung menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD). Bahkan, alokasinya pertahunnya bisa mencapai Rp 6 miliar.

Ketua DPRD Kota Malang, I Made Riandiana Kartika, menyampaikan jika potensi Gedung MCC tersebut dapat dioptimalkan, maka dapat mencapai kemandirian finansial. Sehingga, diharapkan operasional dengan menggunakan APBD pelan-pelan dapat dikurangi.

“Kita harapkan dapat melibatkan peran serta masyarakat agar tidak tergantung pada APBD. Pelan-pelan dikurangi peran APBD, MCC harus mandiri. Kita tidak ingin minta profit, minimal mandiri,” tegas Made, Senin (24/06/2024) tadi.

Made pun juga menyoroti pengeluaran tambahan belanja modal, seperti eskalator dan alat-alat lainnya. Sehingga, saat ini diharapkan untuk diberhentikan pembiayaan yang menggunakan APBD.

Advertisement

Baca juga :

“Jadi, bagaimana pemberdayaan dioptimalkan. Tapi, tetap space untuk non komersial harus ada 1 hingga 2 lantai, lah. Persentase komersilnya harus lebih besar. Paling tidak bisa mandiri,” tambahnya.

Sementara itu, Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, menyampaikan bahwa pihaknya harus duduk bersama untuk mencari solusi, yakni dengan pengelola MCC dan dinas terkait dalam hal ini Diskopindag Kota Malang. Apalagi, keberadaan MCC saat ini dinilai dapat memberi manfaat bagi masyarakat.

“Nanti kita akan panggil dahulu. Selama ini, pun juga sudah banyak dirasakan oleh masyarakat terkait dengan MCC ini, nanti harus jelas dulu mana yang dikomersilkan mana yang tidak. Nanti kalau sepakat kita akan lihat regulasinya,” ujar Pj Wali Kota Wahyu.

Wahyu meyakini, bahwa MCC dapat menuju mandiri, namun ada beberapa support yang tidak bisa dilepaskan. Sehingga masih harus menggunakan bantuan dari APBD.

Advertisement

“Kita yakin untuk kemandirian itu, tapi untuk persentasenya nanti akan kita cek lagi lihat regulasi,” imbuh Wahyu. (rsy/sit)

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Lewat ke baris perkakas