Sidoarjo

Festival Sampah di Waru, Ringankan Beban Pemkab Sidoarjo Tangani Sampah

Diterbitkan

-

FESTIVAL - Wabup Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin membuka acara Festival Sampah di TPST Desa Janti, Kecamatan Waru, Sidoarjo didampingi sejumlah tokoh masyaakat, Rabu (14/8/2019)

Memontum Sidoarjo – Wakil Bupati (Wabup) Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin membuka acara Festival Sampah yang diselenggarakan Pemerintah Desa Janti, Kecamatan Waru, Sidoarjo. Kegiatan yang mencerminkan kebersihan ini diselenggarakan di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Janti Berseri, Desa Janti, Kecamatan Waru, Sidoarjo, Rabu (14/8/2019).

Dalam kegiatan Festival Sampah ini dihadiri, sejumlah tokoh masyarakat Sidoarjo. Diantaranya Ahmad Muhdor (putra Gus Ali), Mas Nuh (pengusaha), Camat Waru, Kepala Desa Janti, M Irsyad, Ketua PDP Partai Golkar Sidoarjo, Warih Andono dan politisi senior Partai Golkar, Sabrot D Malioboro. Pembukaan kegiatan ini ditandai dengan penekanan sirine yang dilakukan Wabup Sidoarjo bersama sejumlah tokoh masyarakat itu secara bersama-sama.

“Kami menilai kegiatan ini sangat meriah. Bahkan nyaris sama dengan kegiatan yang digelar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkab Sidoarjo,” kata Nur Ahmad Syaifuddin, Rabu (14/8/2019).

Bagi Wabup yang akrab dipanggil Cak Nur ini, Festival Sampah menjadi kegiatan baru di kalangan masyarakat Sidoarjo. Namun, kegiatan itu seiring dan seirama dengan program yang dicanangkab Pemkab Sidoarjo. Terutama soal penanganan masalah sampah yang selama ini menghantui masyarakat.

Advertisement

“Kami menganggap kalau masyarakat ada kepedulian untuk menyelesaikan masalah pengelolaan sampah, itu akan meringankan beban kerja Pemkab Sidoarjo,” imbuhnya.

Selama ini, lanjut Cak Nur Pemkab Sidoarjo sudah memiliki dinas yang mengurusi masalah sampah. Yakni, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK). Namun, kinerja dinas ini tak akan sukses dan tidak akan mampu berperan apa-apa, tanpa adanya dukungan dari masyarakat.

“Dalam setiap pengelolaan masalah sampah harus didukung penuh masyarakat. Mulai di TPST, Bank sampah dan lainnya,” tegasnya.

Dalam menangani masalah pengelolaan samlah, kata Wabup dapat diselesaikan dengan dua cara. Yakni dengan cara teknologi. Yakni membakar sampah sampai habis. Kemudian digunakan sebagai pembangkit energi. Tetapi cara inji masih sebatas wacana. Karena belum ada MoU atau kerjasama dengan pihak swasta.

Advertisement

Sedangkan yang kedua, menangani sampah dengan mengikutsertakan masyarakat. Contohnya, dengan menggelar kegiatan semacam Festival Sampah yang digelar itu.

“Kalau masyarakat terlibat, maka bisa dipastikan residu jumlahnya menurun dan sangat kecil. Baik itu yang akan dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) maupun yang akan didaur ulang. Hasilnya, sampah di TPA jumlahnya akan semakin sedikit dari tahun ke tahun, karena sudah dimanfaatkan dan dikelolah masyarakat itu,” pintahnya.

Sementara itu, seusai acara Festival Sampah, Wabup berharap seluruh masyarakat serius menangani masalah sampah. Wabup meminta masyarakat untuk memilah sampah sejak dari rumah.

“Mari berpikir keras untuk menyelesaikan masalah sampah. Pilah sampah sejak dari rumah tangga agar pengelolaannya bisa meringankan beban pemerintah mengurangi residu sampah,” tandasnya. (Wan/yan)

Advertisement

 

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas