SEKITAR KITA
Gerakan Ekonomi Masyarakat, Wakil Wali Kota Surabaya Siap Bangkitkan Memori Tunjungan
Memontum Surabaya – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mulai mempercantik kawasan Jalan Tunjungan-Surabaya. Kawasan yang menjadi salah satu ikon di Kota Surabaya, itu mulai dipenuhi dengan mural.
Pemkot Surabaya sendiri, ingin menyulap Jalan Tunjungan itu menjadi salah satu kawasan wisata untuk menggerakkan ekonomi masyarakat. Selain itu, Jalan Tunjungan kini identik dengan kegiatan anak-anak muda menghabiskan waktu luang. Berswafoto hingga nongkrong, kini jadi rutinitas yang seolah menambah geliat kehidupan di jalan tengah kota itu.
Baca juga:
- Antisipasi Keramaian Penumpang saat Pelantikan Presiden, PT KAI Commuter Perbanyak Toilet dan Kipas Kabut
- Diserang Kabar Miring, Dukungan Masyarakat untuk Abah Anton Makin Menguat
- Sekda Kota Malang Ingatkan Pentingnya Peran Arsitek Lanskap dalam Pembangunan Berkelanjutan
Beberapa waktu lalu, Pemkot Surabaya menambah ornamen mural di sudut Jalan Tunjungan yang mengarah ke Jalan Gubernur Suryo, tepatnya, di sisi kiri Hotel Majapahit. Kantung-kantung parkir tersebut beroperasi mulai pukul 16.00 hingga 23.00.
Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji, mengatakan penataan area secara bertahap diharapkan bisa meningkatkan aspek ekonomi masyarakat. Pihak Bappeko Kota Surabaya pun sudah merancang proses revitalisasi kawasan Tunjungan. “Memadukan aspek modern kekinian dan historis,” kata Armuji melalui keterangan tertulis, Minggu (07/11/2021).
Lebih lanjut Armuji menyampaikan, bahwa penambahan 9 area parkir dengan total kapasitas 3000 roda dua dan 695 roda 4, telah disosialisasikan sejak tanggal 1 November 2021. Soal akses parkir sendiri, kata dia, hal itu ditujukan untuk memberikan kemudahan akses bagi masyarakat yang ingin menikmati suasana Jalan Tunjungan.
“Dari Dinas Perhubungan (Dishub) ada 9 titik (area parkir). Sekarang sudah tahap sosialisasi semoga nanti cepat (selesai), sembari kita siapkan pagelaran UMKM dan Pentas Seni,” terangnya.
Sementara itu, dirinya menambahkan kawasan Tunjungan punya kedekatan bagi masyarakat Kota Surabaya. Apa lagi lagu ‘mlaku-mlaku nang Tunjungan’ sudah akrab sejak dulu di telinga warga. “Sekarang kita hidupkan memori itu selaras dengan agenda pemulihan ekonomi,” ujarnya. (ade/gie)