Pemerintahan
Hadiri Festival Layang-layang, Bupati Arifin Harap Ekonomi di Trenggalek Segera Pulih
Memontum Trenggalek – Di era new normal yang mulai diterapkan Pemerintah, Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin menekankan adanya pemulihan ekonomi masyarakat seperti sebelum adanya pandemi Covid-19. Hal ini disampaikan Bupati saat menghadiri festival layang-layang di Desa Tumpuk Kecamatan Tugu.
Pemulihan sektor ekonomi masyarakat di Kota Keripik Tempe ini bisa segera dilakukan dengan mengandalkan pariwisata yang ada. Tentu pasti, Kabupaten Trenggalek banyak memiliki potensi wisata baik yang dikelola Pemerintah maupun mandiri.
“Ya seperti salah satunya dengan adanya festival layang-layang ini. Membuktikan bahwa meskipun di tengah masa pandemi tidak mengurangi kreativitas masyarakat,” ucap Gus Ipin, panggilan akrab Mochamad Nur Arifin, Minggu (06/09/2020) pagi.
Jika biasanya festival layang-layang identik digelar di pantai, namun di Desa Tumpuk festival digelar di ruang terbuka hijau (RTH).
Sehingga nantinya diharapkan dapat dikembangkan sebagai potensi wisata. Dengan menjadi potensi wisata tentu dapat meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar.
“Karena kalau ada wisata itu akan ada orang datang, kalau ada orang datang akan ada orang belanja, nah sekarang bisa produksi apapun bingung jualnya ke mana, mau perjalanan khawatir atau tidak diperbolehkan karena Covid-19,” katanya.
Masih terang suami Novita Hardiny ini, meskipun di Tumpuk daerahnya belum dikenal sebagai kawasan wisata, namun dengan event seperti ini dan dilengkapi dengan fasilitas yang ada di RTH. Ia meyakini nantinya akan ada festival layang-layang berskala nasional bahkan internasional.
“Saya yakin Desa Tumpuk Kecamatan Tugu Kabupaten Trenggalek ini khususnya akan pulih sektor ekonominya dengan cepat dari pandemi,” tegas Bupati Arifin.
Untuk itu, Bupati Nur Arifin meminta kepada masyarakat untuk mendukung kegiatan seperti festival tersebut. Karena, menurut Bupati, Pemerintah tentu memiliki kemampuan terbatas untuk membantu perekonomian seluruh masyarakat.
“Yang bisa dilakukan adalah menciptakan peluang ekonomi, salah satunya ya seperti ini, dan saya pesan kepada masyarakat, ke mana-mana jangan lupa memakai masker,” pungkasnya.
Perlu diketahui, festival layang-layang di Desa Tumpuk ini digelar terbatas dengan peserta hanya dari masyarakat sekitar. Namun demikian, diharapkan dapat memicu pergerakan ekonomi di masyarakat. (mil/syn)