Probolinggo

Heboh Buku Mapel IPS Tuliskan Yerusalem Ibu Kota Israel

Diterbitkan

-

Disdikpora, Kemenag, MUI dan Polresta Probolinggo sidak terkait buku salah cetak. (pix)

*Polresta Probolinggo Amankan Bukti, Penerbit Yudistira Janji Tarik Semua Buku

 

 

Memontum Probolinggo–Kontroversi penulisan Yerusalem sebagai Ibu kota Israel pada buku mata pelajaran IPS kelas enam SD sederajat, ditanggapi Disdikpora dan tim gabungan bersama MUI, Kemenag dan Polresta Probolinggo, Rabu (13/12/2017).

Advertisement

 

Tim gabungan tersebut melakukan sidak ke sejumlah sekolah terkait adanya kontroversial tersebut. Hasilnya memang benar, ditemukannya kesalahan cetak. Dari hasil ini, pihak penerbit berjanji akan melakukan revisi karena menyebabkan polemik di masyarakat.

 

Petugas gabungan yang melibatkan Polresta, MUI, Kemenag dan Disdikpora tersebut melakukan di salah satu SDN Sukabumi 6 Kota Probolinggo. Petugas memang menemukan penulisan Yerusalem sebagai ibukota Israel pada buku mata pelajaran IPS kelas 6 SD dan MI, yang diterbitkan oleh Penerbit Buku Yudistira tahun 2016. Sedangkan disitu tertulis juga Ibu Kota negara Palestina dikosongkan.

Advertisement

 

“Dari temuan tersebut, sejumlah buku yang dinilai kontroversi selanjutnya diamankan pihak kepolisian sebagai bukti. Sementara penarikan buku tersebut akan dilakukan secara bertahap. Karena penyebarannya sudah merata di wilayah Kota Probolinggo,” terang Kapolresta Probolinggo, AKBP Alfian Nurrizal.

 

Dari data yang di terima memontum.com, ada sekitar seribu eksemplar buku mata pelajaran IPS kelas 6 SD dan MI yang tersebar. Sementara itu, Kepala Pemasaran Penerbit Yudistira, Iwan Setiawan, menyatakan bahwa pihaknya akan segera melakukan penarikan menyeluruh dan akan merevisinya dengan batas eaktu yang belum di tentukan. 

Advertisement

 

“Kami akan segera melakukan penarikan dan melakukan revisi, tapi waktunya kami belum bisa di tentukan karena pendistribusiannya bukan hanya di Kota Probolinggo saja,” terangnya.

 

Petugas gabungan akan terus melakukan sidak lanjutan untuk mengetahui adanya kesalahan cetak pada buku mata pelajaran dari penerbit lainnya, karena dapat memicu polemik di masyarakat luas. (pix)

Advertisement

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas