Situbondo
HUT PDAM Tirta Baluran ke-28
Konsisten Tingkatkan PAD Tiap Tahun
Memontum Situbondo – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Baluran Kabupaten Situbondo tetap konsisten meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) tiap tahunnya. Bahkan tahun 2018 lalu, melebihi target.
Jamal Fajri,ST selaku Direktur PDAM Tirta Baluran Kabupaten Situbondo mengatakan, PAD ditarget Rp. 475 juta. tetapi, terealisasi Rp. 476. Ada peningkatan mencapai Rp.26 juta dari PAD tahun sebelumnya. Pendapatan PDAM yang disumbangkan ke daerah di tahun 2017 sebesar Rp.450 juta.
“Awal Maret kemarin sudah kami serahkan ke daerah,” ujarnya setelah peringatan acara puncak HUT PDAM Tirta Baluran Kabupaten Situbondo ke-28. Kamis (28/03/2019) siang.
Jamal menerangkan, PDAM selalu berupaya untuk terus meningkatkan PAD setiap tahun. Beberapa tahun terakhir ini, kerja keras PDAM untuk meningkatkan PAD selalu berhasil.
“Salah satu kuncinya, kami dekat dengan masyarakat. Kami meyakini, semakin dekat dengan masyarakat, PDAM akan semakin berkembang,” tambahnya.
Dia mengaku, PDAM memang tidak hanya memikirkan laba dari bisnis penjualan air. Tetapi, penghasilan tersebut dipergunakan untuk kegiatan-kegiatan sosial. PDAM mulai memperhatikan ketersediaan air masyarakat berpenghasilan rendah dengan memberikan sambungan gratis pelanggan.
Selain PAD, laba juga terus bertambah. Pendapatan PDAM tahun 2018 lalu mencapai Rp.2,7 miliar. Tahun 2017 sebesar 2,6 miliar. Mengalami peningkatan yang signifikan jika dibandingkan dengan laba tahun 2016 sebesar Rp. 2,3 miliar. “Terus naik setiap tahun,” jelas Jamal.
Sambung Jamal, salah satu upaya yang dilakukan, menambah jumlah pelanggan. Jamal menerangkan, pelanggan PDAM aktif per bulan Maret 2019 sebanyak 32 ribu lebih. Tahun lalu, mencapai 31 ribu.
“Terjadi penambahan karena ada sambungan baru. Bulan Desember 2019 nanti akan bertambah lagi,” katanya.
Ditambahkan Jamal Fajri, selain itu PDAM Tirta Baluran pada tahun ini sedang mengusahakan / mendirikan anak perusahaan berupa air minum dalam kemasan (AMDK). Jamal menerangkan, di tahun 2019 direncanakan pembangunan sarana prasarananya.
“Bupati sudah menyetujui. Bahkan, sudah ada namanya. Air kemasan ini bernama TB (Tirta Baluran) Situbondo,” katanya.
Diterangkan Jamal, setelah pembangunan sarana prasarana, PDAM akan menguruskan perizinannya. Jika izin produksi air minum dalam kemasan tersebut sudah terbit, maka akan langsung ditindaklanjuti tahap berikutnya. Seperti membeli mesin.
“Semoga tahun depan sudah bisa terwujud,” jelasnya. (im/yan)