Berita Nasional
Kebakaran Hebat Ludeskan Sedikitnya 23 Pemukiman dan Sebabkan 105 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal
Memontum Samarinda – Menjelang Idul Adha, musibah kebakaran terjadi di kawasan padat penduduk di kawasan Pasar Ijabah Samarinda atau Jalan RE Martadinata Gang Sederhana, Kelurahan Teluk Lerong Ilir, Kecamatan Samarinda Ulu, Rabu (28/06/2023) sekitar pukul 10.35. WITA. Bara api yang secara tiba-tiba membesar, sontak membuat panik sejumlah warga yang bermukim di areal tersebut.
Meski lokasi kejadian berlangsung di sekitar wilayah berair, nyatanya bara api tidak mudah untuk bisa langsung dipadamkan. Itu karena, kawasan padat tersebut didominasi bangunan semi permanen yang terbuat dari bahan kayu. Karenanya, meski warga sekitar dibantu tim relawan dan petugas terus mencoba memadamkan api, bara terus membesar dan merembet ke pemukiman sekitar.
“Karena api tiba-tiba membesar, saya bersama keluarga langsung keluar rumah dan mengamankan barang yang ada. Apa pertama terlihat di salah satu rumah. Ada kemungkinan, rumah itu menyala kompor dan tinggal menjemput anaknya,” ujar seorang saksi di lokasi kejadian.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkar) Kota Samarinda, Hendra, mengatakan ada sedikitnya 23 rumah yang terbakar akibat musibah itu. Kebakaran sendiri, membuat rumah yang rata-rata bermaterial kayu, ludes karena bara api.
“Karena rumah rata-rata terbuat dari material kayu, sehingga ketika terbakar menjadi habis. Bahkan, merembet ke wilayah di sekelilingnya,” ujarnya.
Baca juga :
Meski dalam kejadian ini mengakibatkan kerugian materi, Hendra menjelaskan, bahwa dalam musibah itu tidak mengakibatkan korban jiwa. Hanya saja, untuk kerugian materi, pun juga lumayan besar.
“Tidak ada korban jiwa. Namun, kerugian materi sangat besar,” tambahnya.
Untuk mencari tahu penyebab pasti kebakaran, urainya, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan di lokasi kejadian. Sementara itu, dari total 23 pemukiman yang menjadi korban, itu dihuni ratusan jiwa.
“Untuk penyebab pasti, itu ditangani kepolisian. Namun akibat musibah ini, puluhan kepala keluarga (KK) kehilangan tempat tinggal,” urai Hendra.
Sementara itu, dari informasi yang diperoleh, ada sedikitnya 25 KK menjadi korban kebakaran. Dari total angka tersebut, sedikitnya ada 105 jiwa yang akhirnya tidak memiliki tempat tinggal. Pihak RT sendiri, harus melakukan pendataan untuk warganya.
“Rata-rata satu rumah memang tidak ditempati seorang diri. Makanya, akibat musibah ini banyak yang tidak memiliki tempat tinggal,” kata Ketua RT21, Sudarsono. (sit)