Hukum & Kriminal
KPK Sambangi Jombang Lagi, Sejumlah Wajah Baru Penuhi Panggilan
Memontum Jombang — Tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali mengunjungi kota santri Jombang. Tiba pukul 10.30 WIB dengan menggunakan kendaraan bernopol L 1818 DZ. Kemudian tim anti rasuah langsung memasuki gedung graha bakti bayangkara Polres Jombang.
Beberapa saat kemudian disusul sejumlah wajah baru yakni dokter salah satu rumah sakit bedah swasta di jombang, Dr. Ketut , dan pejabat pemerintahan pemkab Jombang yakni Asisten 1 Bidang Pemerintahan dan Kesra Pemkab Jombang Purwanto dan Dr Heri Wibowo mantan Plt Dinas Kesehatan (Dinkes) Jombang, Selasa (27/2/2018).
Tidak hanya itu selang beberapa jam kemudian beberapa orang berseragam coklat susu (pakaian dinas.red) bertuliskan pemkab jombang datang menyusul ke ruang penyidik KPK dan Tepat pada pukul 13.47 WIB Asisten 1 pemkab Jombang Purwanto yang akrab disapa gempur keluar dari gesung graha bakti Mapolres Jombang.
Namun, ketika dihampiri awak media, gempur segera menuju mobil dinasnya. Saat disinggung perihal kedatangannya ke mapolres jombang gempur secara tegas menjawab soal bu inna, saat ditanya lebih jauh apakah terkait dana kapitasi ia enggan menjawab kemudian memasuki mobil dinasnya .
“Terkait dengan bu Inna, itu saja,” ujar Gempur singkat.
Sementara itu, dr Ketut, pemilik salah satu rumah sakit bedah swasta di jombang, membantah saat disinggung kedatangannya terkait dengan dana sebesar 75 juta untuk izin pendirian rumah sakit swasta seperti yang dikatakan inna kepada KPK beberapa waktu yang lalu di jakarta.
“Gak ada, bukan itu,” tandasnya sambil mengatakan ada tiga orang di dalam yang sedang diperiksa KPK. Namun saat ditanya siapa saja dia enggan menjawab.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada tanggapan resmi dari KPK terkait Kedatanganya ke Jombang berikut arah penyidikannya. Dan seperti diketahui, kedatangan KPK ke Jombang semula berkaitan dengan kasus suap yang melibatkan Inna Sulistyowati Plt Dinkes Jombang dan Bupati Jombang Nyono Suharli.
Saat keduanya ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK sejak Minggu (4/2/2018) yang lalu, Inna sempat mengaku kepada tim penyidik KPK di Jakarta, bahwa dana suap tersebut berasal dari pungutan liar dari 34 Puskesmas di Jombang. Juga sejumlah uang pungli untuk perizinan sebuah rumah sakit swasta di Jombang.(ham/yan)