Blitar

Normalisasi Sungai Bogel dan Unut Sutojayan Blitar, Dianggarkan Rp 185 Miliar

Diterbitkan

-

Normalisasi Sungai Bogel dan Unut Sutojayan Blitar, Dianggarkan Rp 185 Miliar

Memontum Blitar — Normalisasi sungai Bogel dan Unut di Kelurahan/Kecamatan Sutojayan Kabupaten Blitar, dipastikan segera dimulai awal Maret mendatang. Pemerintah pusat menyediakan anggaran sekitar Rp. 185 juta dari APBN untuk normalisasi sungai yang menjadi penyebab utama banjir tahunan di Kecamatan Sutojayan tersebut.

Fauzi Idris Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Jawa Timur mengatakan, proyek normalisasi ini dilakukan Multi Years selama tiga tahun, dan ditargetkan selesai Desember 2019.

“Normalisasi sudah diprogramkan dengan anggaran sebesar Rp 180 miliar dari APBN”, kata Fauzi Idris kepada wartawan saat sosialisasi normalisasi kali Bogel di Pendopo Ronggo Hadi Ngoro, Rabu (7/2/2018).

Lebih lanjut Fauzi menyampaikan, proyek normalisasi tersebut tidak serta merta akan meniadakan banjir. Namun dengan normalisasi, diharapkan aliran sungai dari sungai Gesing yang menjadi hulu kali Bogel kembali lancar. Karena selama ini kondisi sungai Gesing mengalami penyempitan cukup parah sehingga menyebabkan banjir, karena air tidak lancar menuju Brantas.

Advertisement

“Kita normalisasi agar kedalaman dan lebar sungai kembali normal. Sehingga aliran air menuju ke Brantas lancar. Selain itu kita beri plengsengan agar tidak longsor”, jelas Fauzi.

Setidaknya ada lima jembatan yang harus direhap, dan rehab jembatan tersebut menjadi tanggung jawab Pemkab Blitar. Nantinya sungai Gesing akan dilebarkan 15 meter, sedangkan sungai Bogel dilebarkan 30 meter.

“Untuk rehab jembatan menjadi tanggung jawab pemerintah setempat. Namun rehab tersebut dilakukan setelah normalisasi selesai,” tandas Fauzi Idris.

Sementara Bupati Blitar Rijanto mengatakan, banjir di Kecamatan Sutojayan merupakan salah satu masalah tahunan yang harus segera diselesaikan. Karena banjir yang terjadi setiap tahun saat datang musim hujan itu menimbulkan dampak bagi kesehatan maupun perekonomian masyarakat sekitarnya.

Advertisement

“Ini adalah masalah yang harus segera diatasi. Karena banjir selalu terjadi setiap tahun saat musim hujan. Dan hal itu pastinya berdampak bagi kehidupan masyarakat baik secara ekonomi, kesehatan bahkan pendidikan”, kata Rijanto. (jar/hms)

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas