Kabupaten Malang

Pasca Dilaunching, Kompedam Langsung Lebarkan Sayap

Diterbitkan

-

Prihatin:Rumah Wahyono Sangat Prihatin

*Gelar Bedah Rumah dan Pengobatan Gratis

Memontum Malang— Pasca dilaunching bulan Januari 2018 lalu, Komunitas Peduli Dampit Asli (Kopedam) langsung lebarkan sayap, dengan menggelar fenomena sosial seperti bedah rumah dan pengobatan gratis. Seperti yang bakal berlangsung di Dusun Sumberkotes-Ngelak Kelurahan Dampit Minggu (8/4/2018) mendatang.

Komunitas yang beranggotakan puluhan orang ini akan melakukan bedah Rumah Tak Layak Huni (RTLH) milik Wahyono, seorang penyandang cacat. Program tersebut juga dapat dukungan penuh dari masyarakat dan Muspika setempat. H Agung Dwi Susanto, penasehat komunitas tersebut mengatakan, selaku seorang penasehat, sosok yang tercatat sebagai mantan Kepala Desa Sananrejo Turen periode lalu ini, sekedar memberikan arahan.

H.Agung Dwi Susanto Penasehat Kompedam

H.Agung Dwi Susanto Penasehat Kompedam

“Misalkan komunitas ini melakukan pengobatan gratis seperti yang pernah berlangsung di Dusun Umbulrejo Pamotan sebulan lalu.Kami sekedar mengarahkan cara merangkul berbagai pihak termasuk dinas terkait. Akhirnya ilmu itu akan bermanfaat walaupun kami sendiri tidak terlalu banyak terlibat,” tandas suami Hj ErnaYustining Kades Sananrejo sekarang Kamis (5/4/2018) kemarin. Namun kedepan, tambahnya. Pihaknya akan terus cari sasaran dengan terus bersilaturahim kepada seluruh penduduk khususnya eks wilayah Dapil IV (Ampelgading,Tirtoyudo,Dampit dan Turen).

Cacat:Wahyono Pemilik Rumah Dalam Kondisi Cacat(Sur)

Cacat:Wahyono Pemilik Rumah Dalam Kondisi Cacat(Sur)

“Dalam bersilaturahim itu target sasaran kami kepada seseorang yang kehidupannya betul-betul kekurangan termasuk RTLH. Kami sebatas jadi jembatan, bagaimana bagaimana sih untuk mengangkat kehidupan seseorang yang betul-betul membutuhkan”, ujarnya.

Dalam kondisi seperti itu, selanjutnya dia rinci kebutuhan mereka, akan beritahu komunitas, termasuk melelangnya kepada sejumlah donatur yang sedia bersumbangsih secara ikhlas. “Untuk pendanaan bedah rumah milik Wahyono nanti terkumpul sebesar Rp 6 juta. Jumlah itu kami dapat dari warga masyarakat Dampit yang saat ini masih berstatus sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI) di luar negeri, tokoh masyarakat termasuk bantuan kayu dari Perum Perhutani”, pungkasnya.

Advertisement

Sementara itu, Agus Triono Ketua Kompedam mengatakan,dengan kondisi Wahyono yang memang tidak mampu serta kondisi fisik tubuh yg kurang sempurna serta rumah yang dia huni begitu memprihantikan.Kami Komunitas Peduli Dampit Asli beserta Muspika dan berbagai elemen masyarakat yang peduli berencana membedah rumah tersebut.

“Kami sangat berterimakasih kepada seluruh para dermawan yang telah ikut membantu memberikan sumbang sihnya baik material maupun financial sehingga Baksos bedah rumah pak wahyono ini bisa terlaksana”, ujar Agus mengakhiri. (sur/nay)

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas