Trenggalek

Pembentukan Karakter Pelajar, Polres Trenggalek Manfaatkan Momen Upacara Bendera

Diterbitkan

-

Salah satu anggota Polres Trenggalek menjadi pembina upacara di SMP Negeri 2

Memontum Trenggalek—Guna menjadikan sarana pembentukan karakter bagi pelajar, Polres Trenggalek manfaatkan momen upacara bendera dengan menjadi pembina upacara di sekolah – sekolah. Seperti yang diketahui, pelajar khususnya Sekolah Menengah Pertama maupun Atas masih menjadi perhatian khusus jajaran Polres Trenggalek. Secara serentak, kemarin beberapa perwira dan Bhabinkamtibmas menjadi pembina upacara di sekolah – sekolah.

Kegiatan tersebut merupakan upaya dari Polres Trenggalek untuk membentuk karakter pelajar yang tangguh, disiplin dan taat hukum sehingga terhindar dari perlaku negatif yang banyak berdampak pada diri sendiri, keluarga maupun orang lain.

Beberapa personel Polres Trenggalek yang terpantau menjadi pembina upacara diantaranya adalah Kanitdikyasa Satlantas Iptu Agustyo di SMPN 2 Trenggalek, Bhabinkamtibmas Karangsoko di SDN 3 Karangsoko, Bhabinkamtibmas Sambirejo di SDN 1 Sambirejo, Kanitbinmas Polsek Pogalan di SMP Assafiyyah, Kanitbinmas Polsek Dongko di SMPN 3 Dongko, Bhabinkamtibmas Depok di SDN 1 Depok, Kanitbinmas Polsek Gandusari di SDN 3 Wonoanti, Kanitbinmas Polsek Munjungan di MI Kalibening desa Karangturi dan Wakapolsek Watulimo di SMPN 2 Watulimo.

Kapolres Trenggalek AKBP Didit Bambang Wibowo S menegaskan, sejak awal memimpin Polres Trenggalek akhir tahun 2007 lalu, pihaknya sangat berkomitmen untuk mendorong pembinaan pelajar dan generasi muda. “Era globalisasi seperti saat ini sangat berpengaruh pada pola pikir dan pola tindak khususnya para pelajar. Oleh sebab itu dibutuhkan langkah kongkrit secara terus menerus dan bersifat komprehensif. Salah satunya adalah melalui Pembina upacara, ” ungkap Didit, Selasa (18/09/2018).

Advertisement

Diakui Didit, semua itu berangkat dari rasa kepedulian kita kepada para pelajar. Mereka adalah generasi masa depan Indonesia.

Ia juga menginstruksikan para Perwira, Kapolsek sampai Bhabinkamtibmas untuk turun ke sekolah-sekolah. Memberi motivasi dan menggugah kesadaran disiplin sehingga terhindar dari hal-hal negatif.

Masih kata AKBP Didit, dari hasil evaluasi hingga bulan Agustus 2018, angka kecelakaan di Kabupaten Trenggalek masih didominasi oleh usia pelajar. Dari keseluruhan kejadian kecelakaan, 30% nya melibatkan anak dan remaja. Sementara kenakalan remaja maupun tindak pidana yang melibatkan anak dan remaja usia pelajar ditahun 2018 tercatat sebanyak 21 kali.

“Angka tersebut tidak bisa dianggap remeh dan harus menjadi perhatian dari semua pihak. Oleh sebab itu. Jangan sampai anak-anak kita menjadi korban atau pelaku pelanggaran maupun kejahatan, ” imbuhnya.

Advertisement

Sementara itu, Kasatbinmas Polres Trenggalek AKP Suyono selaku koordinator bidang pembinaan masyarakat menuturkan, selain berperan sebagai pembina upacara, personel Polri yang ditunjuk juga melaksanakan program police goes to school. Kegiatan kongkritnya berupa pembelajaran kelas atau forum diskusi. Tentu dalam pelaksanaanya tetap berkoordinasi dengan pihak sekolah sehingga tidak mengganggu proses belajar mengajar.

“Dibutuhkan komitmen kuat, bukan saja dari polisi saja tapi juga dari pihak sekolah dan keluarga. Kalau dari sisi Polisi, pola preemtif maupun preventif berupa pencegahan sudah kita laksanakan rutin baik sebagai pembina upacara maupun police goes to schooll, ” tutur Suyono

Materi yang disampaikan pun berkisar tentang disiplin dan tertib hukum. Semisal tentang peraturan lalulintas, penyalahgunaan Narkoba hingga motivasi kepemimpinan dan kebangsaan. “Agar mereka kedepan menjadi generasi cerdas, generasi tertib dan generasi hebat untuk Indonesia, ” pungkasnya. (mil/yan)

Advertisement
Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas