Kota Malang
Polinema Jalin MoU Pemkot Pasuruan, Sinergi Bidang Pendidikan, Usaha dan Potensi Wilayah
Di bidang pendidikan, selain ada karyawan yang berkuliah di Polinema, lanjut Luchis, harapannya nanti Polinema juga berdiri di Pasuruan. Target PSDKU (Program Studi Diluar Kampus Utama) ini masih dalam pembahasan.
“Pak Dirut sangat antusias dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Tidak hanya untuk staf saja, tetapi juga untuk masyarakat Pasuruan. Kebetulan pak Teno hadir sebagai narasumber kuliah tamu, jadi sekalian MoU. Karena ada banyak hal yang akan kita kerjasamakan secepatnya,” lanjut Luchis.
Dalam kerjasama tersebut, Polinema menawarkan program teknologi kelas kemitraan, dan kelas pendampingan wirausahawan di Pasuruan.
“Kita cari celah untuk memperbaiki kualitas produksi, baik dari segi produksi maupun pemasaran. Di Polinema ada jurusan administrasi bisnis, akan kita jadikan ujung tombak pendampingan kepada masyarakat. Dengan branding citra dari masyarakat Pasuruan, kita targetkan mampu menembus pasar ekspor. Pasalnya, banyak masyarakat di luar sana yang sangat suka dengan produk tradisional,” tandas Luchis.
Menanggapi hal itu, Wakil Walikota Pasuruan Raharto Teno Prasetyo mengatakan, upaya ini untuk meningkatkan potensi dan kesejahteraan masyarakat Pasuruan. Diakuinya, sebagai kota industri mebel dan logam, branding kurang kuat.
“Memang ini tidak dibranding oleh masyarakat di Pasuruan. Jadi kami ingin mengembangkan industri kreatif Kota Pasuruan. Kami akan bersimbiosis saling membantu dengan Polinema,” terang Teno.
Teno mengungkapkan, mobil Esemka yang tenar di Solo, sebenarnya berawal di Kota Pasuruan. Hanya saja, Pemkot Pasuruan kurang perhatian, sehingga berpindah ke Solo.
“Mobil Esemka itu sebenarnya yang memulai pertama kali adalah kota Pasuruan. Hanya saja tidak ada yang mewadahi, akhirnya diambil Solo dan dijadikan sebagai mobil nasional. Jadi kami tidak ingin terulang lagi, insyaallah kami akan berbenah,” ungkap Wakil Walikota milenial ini. (adn/yan)