Kota Malang

Praktisi Yunani Tularkan Etika Bisnis Dunia Kerja ke Mahasiswa Akuntansi Polinema

Diterbitkan

-

Dr Evangelos Angelou Afendras, Ph.D., diapit Dr Dra Kurnia Ekasari MM, Ak, CA dan Dr Ari Kamayanti, bersama mahasiswa Akuntansi Polinema. (rhd)

Memontum Kota Malang—-Etika dalam dunia bisnis menjadi hal utama selain intelektual. Sebab saat ini, sebagian besar para pelaku bisnis, pekerja, aparatur negara, dan profesi lainnya, mengalami degradasi moral. Contoh kasus korupsi, dimana sebagian besar pelaku memiliki intelektual tinggi, namun etika yang kadang selaras dengan keimanan, terbilang rendah. Hal ini menjadi perhatian khusus bagi orang-orang yang berkecimpung dalam dunia Akuntansi yang berkaitan erat dengan keuangan.

Alih-alih membekali mahasiswa siap terjun dalam dunia kerja, jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Malang (Polinema) membekali ilmu etika kepada 400 mahasiswa angkatan akhir Diploma III dan Diploma IV. Mengangkat tema Integrating Ethic In Vocational Higher Education (Mengintegrasikan Etika Dalam Pendidikan Tinggi Kejuruan), Akuntansi Polinema menghadirkan pembicara internasional, yakni Dr Evangelos Angelou Afendras, Ph.D.

Evangelos, sapaan akrab pria asal Yunani ini, dikenal sebagai aktivis pengentasan kemiskinan dan seorang Dosen Pertanian dari berbagai perguruan tinggi mancanegara, diantaranya Indian Institute of Management Kashipur, Uttarakha; Universitas Internasional Albukhari, Malaysia; Universitas Sultan Qaboos, Oman; dan Universitas Kasetsarts, Bangkok.

“Akuntansi Polinema merupakan pendidikan vokasi berbasis global, sehingga dengan menghadirkan pemateri internasional, mahasiswa dapat menyerap ilmu terkait etika langsung dari pakarnya. Sekaligus memberikan wawasan luas dan gambaran realita saat ini, bahwa etika terkait Akuntansi dijunjung tinggi, baik di Indonesia maupun internasional,” jelas Dr Dra Kurnia Ekasari MM, Ak, CA, Ketua Jurusan Akuntansi Polinema, kepada Memo X.

Advertisement

Menurut Sari, sapaan akrabnya, dalam kuliah tamu ini diharapkan mampu membentuk mahasiswa memiliki karakter yang baik. “Kalau secara agama Islam, mahasiswa dapat mentauladani sifat yang dimiliki Rasulullah SAW, yakni shiddiq, amanah, tabligh dan fathonah. Karena dalam Akuntansi, mereka hanya mencatat alur keuangan milik orang orang lain atau perusahaan, sehingga sangat rawan. Jika berkarakter kuat dan memiliki sifat serta etika yang baik, insyaAllah semua berjalan aman dan baik,” ungkap Sari.

Pembelajaran tentang etika, yaitu pembelajaran bagaimana ketika beretika dalam bisnis. “Saya bukan Akuntan, namun belajar etika itu ada dalam Akuntansi dan semua aspek keilmuan. Saya akan berbagi apa itu etika dalam bisnis seperti pengalaman saya saat mengajar etika di beberapa universitas internasional. Bagaimana cara mengatasi permasalahan dan menemukan solusinya secara etis,” jelas Evangelos, yang diterjemahkan oleh Dr Ari Kamayanti, yang didapuk menjadi moderator kuliah tamu.

Evangelos menambahkan, bicara etika dalam bisnis menjadi permasalahan komplek di seluruh dunia. Dari pengalaman sebelumnya, Evangelos berpendapat permasalahan terletak pada keserakahan, baik keserakahan untuk kekuasaan, dan keserakahan untuk mendapatkan banyak uang dengan kekuasaan. “Permasalahan korupsi di Indonesia, hampir sama di negara lain. Meski pintar, namun kepintarannya disalahgunakan. Faktor keserakahan dan kepentingan turut mempengaruhi. Terlebih adanya teknologi, dapat mengubah permasalahan etika menjadi lebih kompleks,” tambah Evangelos.

Evangelos berpendapat bahwa nilai etika tergantung budaya lokal, namun memiliki benang merah seperti kejujuran, yang bisa berlaku sama dimanapun. “Jika kecil dianggap masih normal. Atau karena kebutuhan mendesak. Fleksibilitas budaya lokal turut mempengaruhi. Namun benang merahnya sama, bahwa itu tindakan salah,” tandas pria kelahiran 1943 ini. (rhd/yan)

Advertisement
Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas