Kota Batu
Respon Proyek Pembangunan Ikon Selamat Datang yang Dikritik Warga, Fraksi PKB Kota Batu Minta Dinas Beri Penjelasan
Memontum Kota Batu – Kritik warga Kelurahan Sisir, Kecamatan/Kota Batu, terkait proyek pembangunan ikon selamat datang Sendratari Arjuna Wiwaha di Jalan Kawi, yang diketahui milik Dinas Pariwisata Kota Batu, menuai respon DPRD Kota Batu. Mensikapi keluhan mengenai besar anggaran proyek yang dinilai tidak sesuai dengan realisasi itu, Ketua Fraksi PKB DPRD Kota Batu, H Moch Didik Subiyanto, adalah hal yang wajar dan bagus.
Karena, apa yang disampaikan warga merupakan indikasi atau keinginan warga, agar wilayahnya menjadi lebih baik. Termasuk, tentunya sebagai kontrol bersama terhadap pembangunan di Kota Batu.
“Kalau ada warga yang protes terhadap pembangunan gapura (selamat datang, red) yang dianggap kurang benar, baik itu tentang desain maupun proses penggarapannya, saya rasa itu adalah sebuah kewajaran,” kata Didik, Jumat (12/08/2022) tadi.
Baca juga:
- Pemkab dan Bea Cukai Malang Gencarkan Sosialisasi Gempur Rokok Ilegal Via Kesenian Bantengan
- Antisipasi Keramaian Penumpang saat Pelantikan Presiden, PT KAI Commuter Perbanyak Toilet dan Kipas Kabut
- Diserang Kabar Miring, Dukungan Masyarakat untuk Abah Anton Makin Menguat
- Sekda Kota Malang Ingatkan Pentingnya Peran Arsitek Lanskap dalam Pembangunan Berkelanjutan
- Peringati Hari Jadi, Pemkab Gelar Jombang Culture Carnival yang Diikuti 40 Peserta
Apalagi, tambahnya, warga masyarakat sekarang ini sangat kritis dan mengerti berbagai aturan. Baik hak dan kewajiban sebagai rakyat atau masyarakat, yang menuntut keterbukaan informasi atau tranparansi.
“Ini bagian dari keterbukaan informasi dan transparansi. Jadi, ini bagus dan harusnya dinas terkait yang memberikan respon kepada warga,” tambahnya.
Karenanya, terang Didik, sebagai penyelenggara negara juga dituntut melaksanakan tugasnya dengan baik dan benar. Karenanya, tidak boleh ada upaya memperkaya diri sendiri maupun kelompoknya.
“Melihat dan mendengar tentang pembangunan ikon tersebut, saya hanya bisa mengatakan dan berpesan agar anggaran yang dikeluarkan bisa digunakan dengan sebaik-baiknya. Janganlah setiap kegiatan yang dilakukan dinas, berorientasi pada keuntungan semata. Tetapi, lebih kepada tanggung jawab sebagai penyelenggara negara dan harus disadari bahwa anggaran belanja yang digunakan merupakan dari hasil pajak rakyat dan bukan uang pribadi yang bebas digunakan,” paparnya.
Sebagaimana diberitakan, warga RW06 Kelurahan Sisir, Kecamatan/Kota Batu, mengkritik proyek pembangunan ikon selamat datang, karena dinilai tidak sesuai antara nama pekerjaan dengan realisasi di lapangan. Pada nama pekerjaan, tertulis pembangunan. Sementara realisasi di lapangan, gapura itu berdiri di atas bangunan gapura lama. Kemudian, diberi aksesoris berupa gunungan dari bahan besi atau plat. Sedangkan anggaran pekerjaan, senilai sekitar Rp 71 juta. (bir/sit)