Kota Malang

Ribuan Kader IMM Teguhkan Pancasila Sebagai Sukma Bangsa

Diterbitkan

-

Ribuan kader IMM padati UMM Dome ikuti Muktamar IMM. (rhd)

*Muktamar XVII di Dome UMM

Memontum Kota Malang—-Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) hadir untuk merespon ideologi yang mengancam ideologi Pancasila. Di bawah sayap Muhammadiyah, IMM harus terus mengawal NKRI dan ideologi Pancasila. Dalam Muktamar Muhammadiyah, disebutkan bahwa Indonesia dianggap sebagai Darul Ahdi Wassyahada. Artinya negara kesepakatan yang dipersaksikan. Begitu pula Muhammadiyah dan organisasi sayapnya, sehingga diharapkan memahami standing poin dimana harus menempatkan dirinya dalam hidup berbangsa dan bernegara.

Pemukulan gong oleh Haedar Nashir, penanda pembukaan Muktamar XVII IMM. (rhd)

Pemukulan gong oleh Haedar Nashir, penanda pembukaan Muktamar XVII IMM. (rhd)

Hal ini disampaikan oleh Mendikbud RI Prof. Dr. Muhajir Effendy, MAP, dihadapan ribuan pengurus dan kader IMM se-Indonesia yang hadir dalam Muktamar XVII Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) di Dome Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Rabu (1/8/2018). Muktamar yang mengusung tema “Meneguhkan Pancasila Sebagai Sukma Bangsa untuk Indonesia Sejahtera”, berlangsung selama 4 hari, mulai Rabu hingga Sabtu (1-4/8/2018).

Selain Mendikbud, hadir pula dalam kesempatan itu, diantaranya Ketua Umum PP Muhammadiyah Dr. H. Haedar Nashir, M.Si, Ketua PWM Saad Ibrahim, Ketua DPD IMM Jatim Musawir Yahya, Ketua DPP IMM Ali Muthohirin, dan undangan lainnya.

 Mendikbud RI Prof. Dr. Muhajir Effendy, MAP, saat menyampaikan sambutan. (rhd)

Mendikbud RI Prof. Dr. Muhajir Effendy, MAP, saat menyampaikan sambutan. (rhd)

Sementara itu, Ketua Umum PP Muhammadiyah Dr. H. Haedar Nashir, M.Si,, menyatakan kerjasama yang baik antara peserta dan kader IMM selama 4 hari kedepan dalam Muktamar, akan melahirkan hasil keputusan yang baik pula. “Muktamar adalah musyawarah tinggi dan memiliki pondasi yang kuat untuk menentukan arah IMM ke depan. Semoga tidak deadlock dan tidak ada tandingan. Sehingga dapat menghasilkan keputusan yang mencerahkan IMM, Muhammadiyah, dan bangsa,” jelas Haedar.

Menurutnya, IMM harus menjadi sosok Ulil Albab, yang bisa mengambil yang terbaik dari nilai dan pandangan di luar agar menjadi lebih unggul. Untuk itu, jangan tinggalkan dimensi akhlak dan intelektual. Karena akhlak adalah pondasi moral yang kokoh. Terlebih jika dibarengi intelektual. Ada 5 pondasi gerakan yang harus dijaga, diantaranya bangun keunggulan idealisme dan religiusitas, kembangkan intelektual, kekuatan personal (humanitas), perluas sinergitas, dan kekuatan peran dalam kehidupan masyarakat.

Advertisement

“Meski persiapan 2 minggu, kader IMM mampu melaksanakannya hingga berjalan lancar. Terimakasih atas kesediaan UMM sebagai tempat Muktamar. Kami berharap mahasiswa Muhammadiyah dapat mengeluarkan ide-ide untuk bangsa dan negara. Dapat mengejawantahkan ilmu-ilmunya untuk kemajuan bersama,” kata Musawir Yahya, Ketua DPD IMM Jatim.

Sementara itu, Ketua DPP IMM Ali Muthohirin mengatakan peran Imawan dan Imawati IMM dalam meneguhkan sukma bangsa untuk kesejahteraan bangsa Indonesia sangat dibutuhkan. “Pancasila sebagai ideologi tunggal, namun sekarang Pancasila sebagai sukma bangsa yang dituntut mampu menghadapi radikalisme. Sebagai generasi muda, jadikan semangat sebagai pijar matahari bangsa bagi gelap gulita bangsa, melalui cara berkemajuan yang menjadi ciri khas IMM. Jadikan Muktamar IMM sebagai spirit nilai kebangsaan dan keagamaan,” terang Ali.

“IMM merupakan etalase persyarikatan Muhammadiyah yang menjunjung tinggi nilai ke-Islaman dan peradaban. Apa yang kita lakukan adalah cerminan Muhammadiyah secara umum, bukan IMM atau per organisasi di Muhammadiyah. Untuk itu, tunjukkan IMM adalah cerminan intelektual muda penerus generasi bangsa,” jelas Rektor UMM Fauzan, sembari memberikan apresiasi dipilihnya UMM sebagai tempat muktamar. (rhd/yan)

Advertisement
Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas