Sumenep
Siswa SMAN Batuan Tewas di Tangan Guru Agama?
Namun, oleh pihak rumah sakit umum daerah, korban disarankan dirujuk ke rumah sakit Pamekasan, lantaran keterbatasan peralatan. Sesampainya di rumah sakit Pamekasan, dokter menyatakan bahwa ada pembekuan darah akibat benturan benda keras di kepala korban. Hal itu dibuktikan dari hasil Foto Rongen, dan diketahui jika di kepala korban ada pembekuan darah, khususnya di otak belakang.
“Makanya korban sempat mengalami kejang-kejang, karena pada otak bagian belakangnya ada pembekuan darah. Selanjutnya oleh dokter rumah sakit Pamekasan, korban disarankan dirujuk ke rumah sakit Surabaya,” paparnya.
Namun nahas, sebelum keluarga korban membawa Andrean ke rumah sakit di Surabaya, korban menghembuskan nafas terkahirnya pada Senin (18/3/2019).
Sementara Kasubag Humas Polres Sumenep AKP Moh. Heri membenarkan adanya laporan penganiayaan siswa oleh oknum guru di SMA Batuan. Pihaknya mengaku akan segera membentuk tim untuk melakukan penyelidikan, terkait kasus penganiayaan oknum guru, hingga menyebabkan korban meninggal.
Sedangkan Wiwik Hawiyah Karim SH, selaku kuasa korban, berharap Penyidik Polres Sumenep, khususnya Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) agar bergerak cepat memproses kasus tersebut. Juga berharap segera menangkap pelakunya.
“Harapan kami, penyidik segera memproses kasus ini, dan menindak tegas pelakunya sesuai hukum yang berlaku,” pungkasnya. (edo/yan)