Kota Malang
SMK PGRI 3 Buka 4 Kelas Teaching Factory Baru
Hadir dalam kesempatan tersebut, diantaranya perwakilan industri, YPLP PGRI Jatim, perwakilan Dindik Jatim dan Kota Malang, Direktorat PSMK, Kasek SMK Aliansi, guru pendamping SMP Malang Raya, dan lainnya. Tak ketinggalan perwakilan perusahaan penandatanganan MoU, diantaranya Gunawan TD Putra (GM Swiss Bellin Malang), Monita Vera Santy (HRD Manager PT Surabaya Autocomp Indonesia), Agus Setyawan (CV Role Play Semesta), dan M. Saiful Hadi (Area Service Manager PT Rodasakti Suryaraya).
Sementara itu, Kabid Pendidikan SMK Dindik Jatim Hudiono mengatakan, salah satu upaya meningkatkan kualitas yaitu sinergisitas SMK dengan dunia industri melalui kelas industri atau miniatur industri di sekolah. “Kurikulum sekolah vokasi harus berkembang mengikuti kebutuhan industri, sehingga lulusan selalu update saat terjun kerja. Ketika teknologi mengalami perubahan, sekolah bisa mengikuti. Inilah peran SMK sebagai penyedia SDM industri,” kata Hudiono.
Menurutnya, ketika SMK membuka kelas industri, maka jaminan keterampilan tak lagi ada kesenjangan antara sekolah dan industri. “Dalam penilaian kelas industri, yang menilai bagus atau tidaknya ya kedua pihak. Keduanya harus menguji kompetensi, agar mengetahui sejauh mana standar penerapannya. Maka dari itu, dibukanya kelas industri di PGRI 3 Malang, bisa menjadi model, mulai dari model manajemen, kurikulum, dan mutu, yang dapat dicontoh. Nantinya kewajiban sekolah ini dapat membina sekolah yang lain,” pungkas Hudiono. (rhd/yan)