Lamongan

Waduk Tertua Berumur LeBih 100 Tahun Ada di Kedungpring Lamongan

Diterbitkan

-

“Ini juga menunjukkan, bahwa masa lalu dan masa sekarang bisa bersatu untuk masa depan yang cerah,” katanya menambahkan.

Sementara Bupati Fadeli menyebutkan, kapasitas awal Waduk Prijetan mencapai 12 juta meter kubik. Namun akibat sedimentasi, kapasitas saat ini menyisakan 9,7 juta meter kubik.

Waduk tersebut selama ini mengairi 4.513 hektare sawah di 33 desa yang berada di 3 kecamatan. Yakni Kecamatan Kedungpring, Sugio dan Modo.

Untuk mendukung fungsi irigasinya, Waduk Prijetaan didukung saluran primer yang mencapai 5.176 meter dan saluran sekunder sepanjang 21.594 meter.

Advertisement

Dia menyebutkan tahun 2017 ada anggaran normalisasi jaringan irigasi sebesar Rp 22 miliar. Tahun 2019 direncanakan ada studi penanganan sedimentasi waduk, yang akan dilanjutkan pengerukan sedimen dan konservasi daerah aliran sungai dengan anggaran Rp 112 miliar.

“Suatu saat, kami juga ingin mengunjungi Belanda untuk belajar pengelolaan sumber daya air. Semoga kunjungan Bapak Menlu di Lamongan ini meninggalkan kesan yang baik dan bermanfaat,” kata Fadeli.

Kunjungan di tengah kawasan hutan jati itu juga dihadiri Duta Besar Belanda untuk Indonesia Rob Swartbol bersama Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo Charizal A Manu. (Bis/zen/yan)

Advertisement

Laman: 1 2

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas