Kota Batu
28 Murid SDN Ngabab 3 Pujon, Keracunan Jajanan
Memontum Kota Batu—Setelah membeli jajanan keliling, 28 siswa SDN Ngabab 3 Pujon, Kabupaten Malang dilarikan ke Puskesmas. Mereka diduga keracunan hingga mengalami panas perut, muntah-muntah dan pusing. Kronologis bermula ketika beberapa murid membeli jajanan yang biasa mangkal di depan sekolahan sebelum upacara rutin Senin. Kemudian, sekitar pukul 8.00 WIB, Senin (15/1/2018), beberapa murid mengalami sakit perut, pusing dan muntah.
Sri Wahyuni guru pendamping mengatakan puluhan siswa ini mengalami keracunan setelah membeli jajanan keliling yang mangkal di depan sekolah.
“Dimakan sebelum upacara. Pas upacara ndak papa, tapi pas setelah upacara mereka pada ngeluh perutnya panas dan pusing dan muntah-muntah. Takut apa-apa, kami langsung bawa ke sini,” ungkapnya ditemui di UPTD Puskesmas Pujon.
Sekarang dari 28 anak yang mengalami keracunan, sejumlah 12 anak mendapatkan perawatan intensif di Puskesmas hingga kini. “Yang lainnya sudah boleh pulang, sudah dikasih obat dan sama dokter diperbolehkan istirahat di rumah,” terangnya.
Kondisi mual setelah memakan jajanan diakui oleh salah satu siswa kelas 6 bernama Tony Aditya dan Johan Kristian Erlangga. Mereka mengaku seusai menyantap jajanan berjenis tela-tela rasa balado dan jagung bakar. Awalnya tidak merasakan apa-apa, namun setelah upacara selesai baru terasa pusing dan mual.
“Rasa jajanannya agak pahit. Pertama ndak apa-apa, kemudian setelah upacara perut terasa panas dan pusing. Terus kami melapor ke Bu Guru, ” terang Tony di Puskesmas Pujon.
Kasatreskrim Polres Batu AKP Anton Widodo menjelaskan saat ini pihak Kepolisian telah mengamankan sejumlah sample jajanan terdiri dari tiga jenis jajanan seperti tela-tela, makroni dan pangsit goreng lengkap dengan tiga bumbu rasa balado, jagung manis dan jagung bakar.
“Kita masih sedang dalam pendalaman lebih lanjut. Penjual dan bahan makanan sudah kita amankan. Selanjutnya, bahan makanan kita tunggu hasil uji laboratorium secepatnya,” ungkapnya di Mapolsek Pujon.
Menurut informasi dari pihak sekolah dan guru lanjut AKP Anton, penjual masih baru menjajakan makanan. Penjual berinisial IS (27) masih menjalani pemeriksaan dan diperbolehkan pulang.
“Penjual masih kami periksa intensif, kami perbolehkan pulang tapi harus wajib lapor sembari menunggu hasil uji laboratorium, ” tambah mantan Kasatreskrim Bangkalan ini.
Di tempat yang sama, Kapolsek Pujon AKP Moch Budiarto menerangkan untuk biaya berobat seluruh siswa yang keracunan dan harus dirawat intensif akan dibiayai oleh Kades Ngabab.
“Wali murid tak perlu khawatir seluruh biaya berobat akan ditanggung Pak Kades Ngabab,” pungkasnya. (lih/yan)