Kota Malang

Pasangan SAE akan Perkuat Ekonomi Kerakyatan

Diterbitkan

-

H Sutiaji (man)

Memontum Kota Malang–Sebuah kota dikatakan maju, sehat, bersih, asri, aman dan nyaman serta tertib apabila masyarakatnya memiliki kemandirian ekonomi yang kuat. Masyarakat bekerja pada bidangnya masing-masing tanpa merasa ketergantungan kepada pemerintah daerah.

Pasangan bakal calon Walikota Malang H Sutiaji-Sofyan Edy Jarwoko (SAE) sudah menyiapkan 11 program unggulan bidang sebagai pondasi mewujudkan kemandirian ekonomi masyarakat Kota Malang.

Ke11 program kerja dari bacawali Kota Malang yang diusung Partai Demokrat dan Partai Golkar itu yakni melanjutkan revitalisasi pasar tradisional dan pembangunan pasar modern berbasis rakyat.

Berikutnya meningkatkan peran Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dalam mendukung ekonomi daerah dan ketahanan pangan. “Saat harga beras mahal seperti sekarang. BUMD Pemkot Malang harus tampil didepan. Ikut melakukan operasi pasar beras,” ujar bacawali Kota Malang Sutiaji.

Advertisement

Dalam pandangan Sutiaji, BUMD memiliki peran penting menopang perekonomian masyarakat. Tapi syaratnya harus dikelola secara profesional, meningkatkan corporate governance dan pengawasan BUMD berbasis IT.

“Kedepan kami akan mendorong BUMD untuk menyiapkan sembilan bahan pokok dengan harga terjangkau bagi warga. BUMD juga bisa memotong mata rantai distribusi yang panjang termasuk melalui operasi pasar. Dengan cara itu harga sembako bisa dijangkau oleh kelompok masyarakat berpenghasilan rendah,” sebutnya.

Menurut Sutiaji untuk menguatkan ekonomi masyarakat. Sudah disiapkan beberapa program kerja yang melibatkan masyarakat secara luas. Antara lain menciptakan ekosistem yang menunjang kolaburasi dan mendukunf pertumbuhan kewirausahaan dengan penyediaan co-working space dengan fasilitas pendukung dilima kecamatan.

Program berikutnya berupa memperkuat daya saing pedagang kecil dengan mendorong pelatihan sertifikasi, pemberian kredit untuk modal usaha dengan bunga lunak.

Advertisement

Ditambah lagi peningkatan pembinaan serta penyediaan lokasi usaha kecil dilokasi lokasi yang strategis. “Dengan cara itu pelaku UKM di Kota Malang bisa mengeliat usahanya. Lantas keuntungan mereka bisa bertambah,” sebut Sutiaji.

Hal lain yang ingin dilakukan Sutiaji bersama wakilnya Sofyan Edy Jarwoko adalah membangun pasar perkulaan sembako. Pasar ini khusus untuk keluarga miskin.

Lantas untuk menumbuhkan kemandirian ekonomi masyarakat. Sutiaji bersama Sofyan juga menyiapkan program pemberdayaan warga miskin melalui pelatihan kerja dan sering menggelar jobs fair.

“Kita juga ingin menggerakan sektor pariwisata. Sektor pariwisata ini terbukti bisa meningkatkan ekonomi masyarakat. Potensi wisata di Kota Malang sangat terbuka. Maka saya yakin semakin banyak kunjungan wisatawan. Semakin besar pula pendapatan masyarakat,” tambahnya.

Advertisement

Masih kata Sutiaji, program penguatan ekonomi masyarakat didasari pada kondisi riil masyarakat. Sejauh ini memang masih ada jurang pemisah yang lebar antara penduduk berpenghasilan rendah dengan berpenghasilan tinggi.

Untuk mengurangi perbedaan itu perlu campur tangan pemerintah. Harus dicari akar masalahnya. Apakah karena terbatasnya lapangan pekerjaan. Apakah masalah pendidikan dan kesehatan. Atau masalah lain sehingga warga miskin tidak segera keluar dari jurang kemiskinan.

“Kalau penyebab kemiskinan karena faktor lapangan pekerjaan. Kita akan berusaha menarik investor agar mau menanamkan modal usahanya di Kota Malang. Tentu jenis usahanya dan tempat usahanya tidak melanggar UU dan merugikan masyarakat,” sebut Sutiaji.

Berikutnya kalau masalah kemiskinan karena faktor kesehatan. Sutiaji sudah menyiapkan program Jamkesmas massal untuk warga Kota Malang yang tidak tercantum menjadi peserta jaminan kesehatan nasional (JKN), Askes PNS, TNI dan Polri serta askes perusahaan.

Advertisement

“Uang untuk membayar premi BPJS bisa dimanfaatkan untuk kepentingan lainnya. Atau bisa juga ditabung untuk biaya yang tidak terduga,” urai Sutiaji.

Lantas kalau masalah kemiskinan disebabkan karena biaya pendidikan tinggi. Maka solusinya Sutiaji sudah menyiapkan pendidikan gratis sampai 12 tahun dan peningkatan bea siswa.

“Intinya kemandirian ekonomi masyarakat bisa tercapai. Kalau semua pihak mendukung program kerja kita,” pungkasnya. (man/yan)

Advertisement
Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas