Kota Malang

Bangunan Ruko Berdiri di Atas Bibir Sungai

Diterbitkan

-

Memontum Kota Malang—Bangunan berlantai 2 Ruko Soekarno-Hatta Indah yang disewa oleh pihak Warnet Valkyri E berdiri di bibir saluran sungai. Hadi Santoso, Kepala Dinas PUPR (Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang) Kota Malang, Kamis (1/3/2018) pagi, mengatakan bahwa bangunan harusnya ada jarak antara bibir sungai.

“Bangunan dinding luar persis di atas bibir saluran sungai. Harusnya ada sepadan bangunan,” ujar Hadi. Oleh karena itu pihaknya akan mencari siapa pemilik ruko untuk mengetahui bagaimana proses pembangunannya.

“Kita cari pemiliknya siapa, dibangun kapan. Terpenting saat ini bangunan lainnya tidak ikit tertarik dan aman. Saluran mestinya terbuka . Tidak boleh atasnya digunakan bangunan,” ujar Hadi.

Pihaknya akan melakukan normalisasi aliran sungai yang sudah terdampak longsor supya aliran sungai tetap lancar.

Advertisement

Seperti yang diberitakan sebelumnya Rabu (28/2/2018) sekitar pukul 16.30, warnet Valkyri roboh. Beruntung saat itu tidak ada korban jiwa. Namun ruko 2 lantai beserta 30 unit komputer masuk ke dalam sungai kecil yang berada di sebelah utara.

Akibat dari kejadian ini, pemilik warnet, Beni Wiradia Efendi (31) warga Jl S Parman, Kota Malang, mengalami kerugian hingga Rp 40O juta. Sedangkan pemilik ruko yakni Abdul Manaf (55) warga Jl Pelabuhan Ketapang, Kecamatan Sukun, Kota Malang mengalami keruhian sebesar Rp 1 miliar.

Informasi Memo X (Grup Memontum.com) menyebutkan bahwa Beni menyewa ruko milik Manaf untuk usaha warnet. Bahkan tidak sampai setahun ini dia mengganti unit komputer dengan harga per unitnya Rp 12 juta. Total dia memiliki 30 unit komputer untuk game online.

Menurut keterangan Beni, selama ini kondisi ruko baij baik saja. Permasalahan yangbduhadapi hanya kebocoran. Namun sejak adanya pembangunan jalan di kawasan Jl Sooekarno-Hatta dan Jl Borobudur, kondisi sungai sering meluap.

Advertisement

“Usai ada pembangunan jalan, air sungai sering meluap. Namun tidak sampai masuk ke ruko. Namun tadi saat hujan deras, air dari jalan masuk ke warnet. Ketinggian air sekitar 30 Cm hingga saya meminta pengunjung warnet untuk keluar. Saya matikan listrik dan semuanya sudah keluar,” ujar Beni.

Tidak sampai 30 menit, ruko ambrol. Bangunan berlantai 2 beserta isinya tersebut masuk ke dalam sungai. “Kita tidak sempat menyelamatkan isinya. Karena tidak sampai 30 menit bangunan tersebut sudah roboh ke sungai. Kalau kerugian saya sekitar Rp 400 juta,” ujar Beni. Tim Sar dan relawan mendatangi lokasi. Bahkan hingga pukul 20.57 mereka.masih berada di lokasi untuk membantu evakuasi. (gie/yan)

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas