Kota Malang

Indonesian Craft SMK PGRI 3 Malang di Swiss Bellin

Diterbitkan

-

Siswa-siswi SMK PGRI 3 Malang mewarnai topeng Malang di lobby hotel.(rhd)

*Edukasi dan Kenalkan Budaya Malang Pada Tamu Hotel

Memontum Kota Malang—Sebagaimana program Gubernur Jawa Timur Dr H Soekarwo, SH, MHum melalui program SMK Potensial dalam melatih kewirausahaan siswa SMK agar memiliki kompetensi ganda melalui kewirausahaan berbasis muatan lokal. SMK PGRI 3 Malang mengembangkan ekstrakurikuler “Indonesian Craft” dengan memilih kerajinan tangan batik dan Topeng Malang, yang diaktulisasikan siswa-siswi SMK PGRI 3 Malang kepada tamu di lobby Hotel Swiss Bellin, Sabtu (10/3/2018).

Siswi SMK PGRI 3 Malang memperagakan proses membatik dengan canting. (rhd)

Siswi SMK PGRI 3 Malang memperagakan proses membatik dengan canting. (rhd)

“Ini merupakan program pakde Karno melalui Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Bidang Pembinaan Pendidikan SMK. Dimana SMK PGRI 3 Malang mendapatkan peluang 5 produk lokal, diantaranya batik, topeng, sablon kaos, servis motor, pengelasan pagar dan ukir. Namun, kali ini kami diberikan kesempatan oleh manajemen hotel Swiss Bellin untuk unjuk gigi kepada tamunya. Harapannya melalui program ini, alumni bisa berwirausaha, dan siswa bisa belajar sambil berwirausaha,” jelas Kepala Sekolah SMK PGRI 3 Malang M Lukman Hakim, ST, kepada Memontum.com.

M Lukman Hakim, ST, dan Erwinda Moonica, saat menjawab pertanyaan awak media. (rhd)

M Lukman Hakim, ST, dan Erwinda Moonica, saat menjawab pertanyaan awak media. (rhd)

Tak hanya bekerjasama dengan hotel Swiss Bellin dan beberapa hotel lainnya, SMK PGRI 3 Malang juga menjalin kerjasama dengan Dinas Sosial, Dinas Pariwisata, melatih Karang Taruna Malang, dan kegiatan lainnya dalam pelaksanaan program kewirausahaan ini. “Ini merupakan kegiatan kali ketiga. Siswa bisa menunjukkan kemampuannya kepada para tamu yang menginap di hotel. Selain hotel, kami juga unjuk gigi di gerai, pasar tradisional, car free day, Jatim Park, dan tempat wisata lainnya. Beberapa hasil sebelumnya, ada yang kami promosikan ke luar negeri, seperti kami titipkan ke alumni kami yang kuliah dan magang di Thailand dan Perancis,” tambah Lukman, sapaan akrabnya.

Manajemen Swiss Bellin bekerjasama dengan siswa SMK PGRI 3 Malang ingin memperkenalkan budaya Malang kepada tamu-tamu yang menginap, melalui demonstrasi kerajinan batik dan topeng Malang.

“Kami apresiasi adik-adik ini, di usia SMK sudah mampu berwirausaha. Tak hanya menunjukkan, namun dapat membuka peluang dari para tamu, siapa tau ada tamu yang berminat. Selain itu, tamu bisa ikut belajar membuat kerajinan tangan tersebut kepada adik-adik. Sekaligus menambah point of interest di Swiss-belinn Malang tamu tak hanya datang menginap, tetapi juga menambah wawasan mengenai budaya Malang,” jelas Public Relations Erwinda Moonica, kepada Memontum.com.

Advertisement

“Kegiatan Indonesian Craft ini pertama kali kami ikuti, dengan 10-15 siswa dari total 104 peserta yang kami ikutkan tiap Sabtu mulai jam 14.00 hingga 20.00 WIB. Tak hanya didominasi siswa kelas 10, juga siswa kelas lain dan alumni untuk menambah bekal ilmu dan praktek kewirausahaan. Mereka kami bagi dalam 3 divisi, yaitu marketing, batik, dan kerajinan topeng. Produk jadi gantungan kunci topeng kami patok mulai Rp 7.500, sedangkan topeng Malang mulai Rp 25.000 hingga Rp 250.000 tergantung ukuran,” papar guru mapel seni budaya, Hiannanta, sekaligus pembimbing eskul dan koordinator siswa dalam Indonesian Craft.

Dalam kesempatan tersebut, beberapa siswa-siswi SMK PGRI 3 Malang memperagakan cara membuat batik dan melukis topeng. “Kebetulan saat SMP saya pernah belajar membatik. Jadi saat diajari lagi cara membatik, saya sudah tak merasa canggung lagi. Sebab saat SMP dulu saya pernah belajar membatik. Jadi hanya mengulangi agar hasilnya lebih bagus dan warnanya tampak cerah,” jelas Sanita, siswi kelas 10 jurusan Pemasaran, yang membatik bersama Kitty, siswi kelas 12 jurusan Pemasaran.

“Kebetulan dari kecil saya suka menggambar dan mewarnai. Jadi ketika belajar mewarnai (melukis alur) topeng Malang, saya tinggal belajar corak asli topeng Malang itu bagaimana seharusnya. Untuk pembuatan topengnya, ada rekan lainnya yang bikin,” ungkap Kristi, siswi kelas 10 jurusan multimedia, yang didampingi mewarnai Ahmad Riski, siswa kelas 10 jurusan animasi. (rhd/yan)

Advertisement
Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas