Jember

Pedagang Ayam Potong di Pasar Tanjung Jember Masih Sepi Pembeli

Diterbitkan

-

Memontum Jember—-Daya beli daging ayam potong di jalan dr Wahidin pasar tanjung jember sepi pengunjung, Senin (18/3/2018). Salah seorang pedagang ayam potong bernama bu Eni, omzet penjualan biasanya mencapai 400 kg per hari namun akhir akhir ini hanya mampu 2 sampai 3 kuintal per hari.

“Lonjakan harga daging ayam pada Januari lalu sempat meresahkan para pembeli dan pedagang karena sempat menyentuh angka Rp30.000 per kilogram. Namun sejak awal maret lalu, terpantau harga berangsur turun dan stabil. Menurut pantauan memo x pedagang ayam potong di pasar tanjung sejak 10 maret 2018, harga ada di kisaran Rp30000. bahkan untuk beberapa pedagang sudah mematok harga Rp 28.000,” ungkapnya.

“Kemungkinan besar sampai akhir bulan masih stabil, tapi sebenarnya untuk harga dasarnya masih lumayan mahal. Seharusnya kalau mau kembali di harga Rp24.000. pedagang tidak kewalahan. Selain itu, di angka seperti sekarang masih rawan naik. Menurut kabar dari pemasok, harga pakan masih lumayan tinggi,” ungkapnya

Meskipun harga ayam potong berangsur turun, namun para pembeli tidak lantas bertambah daya belinya, mengingat persedaiaan ayam potong juga relatif terbatas. Sekitar pukul 21.00 WIB, biasanya para pedagang sudah kehabisan stok dan pembeli harus kembali hari berikutnya. Menurut bu Eni, pedagang ayam potong lainnya, hal tersebut wajar karena jatah dari pemasok.

Advertisement

“Sejak pukul 14.00 wib sudah dibagi di meja pedagang. Masing-masing sesuai pesanan, tidak ada yang bisa menambah langsung karena sudah bagiannya masing-masing. Kalau dulu beda, dari mulai memilih ayam (hidup) sampai jasa potong bisa memantau sendiri. sekarang sudah berjalan seperti itu, sehingga harga mengikuti saja,” imbuhnya.

Sementara untuk variabel kenaikan harga pakan, memang diakui bu Eni sangat berpengaruh. Terutama harga jagung dan konsentrat yang bisa berubah juga menjadi pemicu perubahan harga. Menurutnya, para peternak lokal cenderung takut merugi dan menjual ayam hidup ke pengepul ayam dan tidak menyediakan jasa pemotongan.

“Kalau ada peternak dalam kota yang mau konsisten kerjasama, sebenarnya bisa dikendalikan harganya. Karena biasanya dihargai per ekor saat hidup dan jauh lebih menguntungkan. Harapan kita pedagang, bisa stabil di harga RP24.000 sudah bagus,” pungkasnya (cw3/nay)

Advertisement
Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas