Kota Malang

KPK Pastikan Anton-Nanda Sebagai Tersangka dan 17 Anggota Dewan Kota Malang

Diterbitkan

-

KPK Pastikan Anton-Nanda Sebagai Tersangka dan 17 Anggota Dewan Kota Malang

Memontum Kota Malang — Aksi bersih-bersih dari praktik tindak korupsi terus dilakukan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Kota Malang. Kali ini sasarannya rumah pribadi milik Wakil Ketua DPRD Kota Malang Zainudin di Jalan Prof. M. Yamin gang Masjid di RT 07 RW 06 Kelurahan Sukoharjo Kecamatan Klojen, Kota Malang.

Sebelumnya penyidik KPK mengeledah rumah pribadi Walikota Malang non aktif H Mochammad Anton di Jalan Tlogoindah No 16, Kelurahan Tlogomas, Kecamatan Lowokwaru dan rumah Ya’qud Ananda Qudban di Jalan Ijen No 73, Kota Malang.

Pengeledahan yang dilakukan penyidik KPK itu merupakan pengembangan perkara pengungkapan praktik dugaan suap saat pembahasan perubahan APBD Kota Malang tahun 2015 untuk program pembangunam jembatan Kedungkandang senilai Rp 98 miliar.

Dalam perkara ini lebih dulu KPK menetapkan mantan Ketua DPRD Kota Malang Mohammad Arief Wicaksono dan mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Permukiman Rakyat (PUPR) Jarot Edy Sulistiyono sebagai terdakwa.

Advertisement

Keduanya kini sedang menjalani persidangan di pengadilan tindak pidana korupsi (Topikor) di Surabaya. Berawal dari perkara itu. Kini sesuai rilis KPK di Jakarta telah menetapkan Walikota Malang H Mochammad Anton serta 18 anggota DPRD Kota Malang sebagai tersangka praktik suap saat pembahasan perubahan APBD Kota Malang tahun 2018.

(baca juga : KPK Geledah Rumah Dua Calon Walikota Malang )

Dari 18 anggota DPRD Kota Malang yang tersandung masalah suap. Salah satunya adalah Ya’qud Ananda Qudban. Sekarang ini mencalonkan diri sebagai Walikota Malang bergandengan dengan Mochammad Wanedi.

Anton sendiri sebagai calon petahana dalam Pilkada Kota Malang bergandengan dengan Muhammad Syamsul. Sungguh menarik untuk diikuti drama pengungkapan tindak pidana suap yang dilakukan oleh lembaga anti rasua itu.
Apalagi kini warga Kota Malang sedang mengikuto tahapan Pilkada Kota Malang. Dua calon Walikotanya yakni Ya’qud Ananda Qudban nomor urut 1 dan Mohammad Anton nomor urut 2 ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK.

Advertisement

Bahkan digedung DPRD Kota Malang langsung akan kehilangam dua pimpinannya. Sebab KPK juga menetapkan Abdul Hakim Ketua DPRD Kota Malang periode 2018-2019 dan wakilnya Zainudin sebagai tersangka praktik dugaan suap saat pembahasan perubahan APBD Kota Malang 2015.

Sesuai rilis KPK di Jakarta, tersangka MAW (Mohammad Arief Wicaksono) diduga menerima uanh sebesar Rp 700 juta dari Jarot atas perintah Walikota Malang. Setelah itu uangnya didistribusikan kepada wakil dan anggota DPRD Kota Malang.

Pantauan Memo X, Rabu (21/3/2018) enam orang penyidik KPK mendatangi rumah Zainudin sekitar pukul 11.30. Rombongan penyidik KPK naik dua mobil Toyota Avanza warna hitam.

(baca juga : Soal Pasangan yang Dibidik KPK, Wanedi: Masih Ada 1000 Kader PDIP )

Advertisement

Tidak diketahui barang apa yang disita oleh KPK. Setelah keluar dari rumah Zainudin. Penyidik memasukan dua kopor warna merah muda kedalam bagasi mobil.

“Saya terkejut tiba tiba ada dua orang Polisi dirumah Pak Zainudin. Ternyata ada penyidik KPK yang datang. Saya dan warga hanya ingin tahu apa yang dibawa KPK,” sebut Marti tetangga Zainudin.

Setelah mengeledah rumah Zainudin. Rombongan penyidik KPK langsung pergi dengan naik dua mobil Toyota Avanza.

Berikutnya, Zainudin menyatakan, ada lima orang yang memeriksa rumahnya. Mulai kamar tidur sampai rungan yang lain. Saat penyidik KPK bekerja disaksikan anak dan keponakannya. “Awalnya ada dua anggota polisi yang datang untuk silahturahmi. Berikutnya menunjukan surat tugasnya,” ucap Zainudin.

Advertisement

“Kebetulan mereka sedang dirumah. Tidak ada barang yanh dibawah oleh KPK. Besuk (kamis, red) saya dimintai keterangan oleh penyidik KPK untuk menjadai saksi Imam Fauzi,” tambah Zainudin.

Sumani (60) tetangga Zainudin merasa terkejut juga dengan kejadian yang baru saja dilihat. “Pak Zainudin itu orangnya baik. Grapayak pada setiap orang. Dia juga pengurus masjid dan NU. Jadi kita semua merasa terkejut dengan kejadian ini,” ungkap dia. (man/yud)

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas