Kabupaten Malang

Kakek 85 Tahun Meninggal Misterius, Terserempet ataukah Terjatuh?

Diterbitkan

-

SEKETIKA : Korban di lokasi kejadian. (ist/fb)

Memontum Malang —Musibah menimpa kakek pengayuh sepeda angin di jalan pertigaan Dusun Bogor, Desa Pagedangan, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang. Senin (16/7/2018) siang, belum jelas musibah apa yang menimpa korban di jalan itu.

Musibah dialami Purnomo (85) warga asal Tulungagung dan bukan asli warga Malang. Usai tergeletak di jalanan, kondisinya mengundang perhatian warga sekitar jalan Bokor.

Beberapa memotretnya dan mengunggahnya di media sosial. Sontak, musibah tersebut menjadi perhatian nitizen media sosial Facebook. Ada sejumlah nitizen yang tidak mengerti kronologis kejadian dan ada pula yang mengaku bila sang kakek menjadi korban tabrak lari.

Ada pula seorang nitizen yang mengungkapkan jika sopir truk yang terlibat telah bertanggung jawab. Sayangnya, komentar para nitizen itu tidak sama dengan hasil olah kejadian perkara pihak kepolisian. Patut disesalkan, minim saksi dari musibah yang menimpa korban.

Advertisement

Dikonfirmasi lewat ponsel, Kanit Laka Lantas Polres Malang, Iptu Yoyok Supandi menjelaskan bahwa pihaknya kini telah melaksanakan olah kejadian perkara. Jenazah korban sendiri kini berada di kamar mayat RSBK Bokor Turen.

“Bila ada saksi yang bersedia memberikan keterangan silahkan. Saat ini dilakukan olah TKP. Di lokasi minim saksi, ” urai Iptu Yoyok Supandi kepada Memontum.com. Yoyok juga mendapat laporan bahwa kondisi korban tidak terluka parah seperti korban kecelakaan.

Menurut Yoyok, musibah yang dialami korban masih samar. Apakah ia menjadi korban serempetan ataukah terjatuh sendiri. Laporan anggota Pos Laka Lantas Turen, luka yang diderita korban tidak tergolong parah. Sepeda angin yang dibawa korban juga tidak rusak parah.

Hasil penelusuran anggota Unit Laka Lantas Polres Malang, korban diketahui bernama Purnomo. Selama setahunan korban tinggal di salah satu rumah keluarga Turen bernama Mastukah. Mastukah sendiri, tidak mengetahui alamat asli Purnomo.

Advertisement

Mastukah, berkenan merawat dan mengijinkan korban tinggal di Turen karena simpati dan prihatin dengan kondisi korban yang sudah sepuh. “Pihak Bu Mastukah juga keberatan jika jenazah korban dimintakan visum et repertum,” urai Yoyok Supandi. (sos)

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas