Kabupaten Malang
Pengamen Sepuh Meninggal di Gubuk Sawah Pakis
Memontum Malang —Diduga meninggal karena sakit, seorang pengamen, Rabu (18/7/2018) pagi ditemukan tergeletak di gubuk tengah sawah dekat kantor Desa Asrikaton, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang. Identitasnya cepat diketahui warga dan pihak kepolisian.
Mujianto (70) dikenal sebagai pengamen jalanan dengan alat tradisional oleh warga, tidak memiliki tempat tinggal tetap. Namun, rekan-rekannya mengetahui asalnya dari Desa Tangkilsari, Kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang.
Dimintai keterangan Polsek Pakis, Miseni (58) wanita teman dekat korban, warga Dusun Busu Slamparejo Jabung, Budi (60) warga Dusun Urek-Urek, Desa Asrikaton Pakis, Supaadi (48) selaku Kades, Samsul (50) warga Asrikaton Pakis.
Sekitar pukul 06.00, Mujianto tidak bergerak. Budi, awalnya melihat korban terbaring seperti tidur dalam gubuk. Miseni, kemudian tiba ke gubuk tempat tidur Mujianto untuk mengajak mengamen. Saat dibangunkan, Mujianto tak bergeming.
Kuatir kondisinya, Miseni lalu memberitahu Budi. Benar saja, Mujianto dipastikan telah meninggal dunia. Informasi meninggalnya Mujianto kemudian disampaikan ke perangkat desa dan tersambung ke Polsek Pakis.
Berstatus tidak tinggal menetap, pihak kepolisian dan warga serta relawan kemudian mencari alamat pasti Mujianto. Ditemukanlah alamat asal Mujianto. Sebelum dibawa ambulan Relawan pada sore hari, Mujianto sempat dibawa ke RSU Dr Saiful Anwar Malang.
Dari pemeriksaan petugas, tidak ditemukan tanda janggal atau tanda kekerasan. Pihak kepolisian menyebut bahwa dugaan kematian korban dikarenakan sakit. Mujianto, dikenal sebagai pengamen alat tradisional keliling dan berkelompok. Banyak doa untuk kepergian Mujianto dari masyarakat. (sos)