Lamongan

Tekan Angka Pengangguran di Lamongan, Disnaker Kembali Gelar JMF

Diterbitkan

-

Para pencari kerja menyerbu ribuan lowongan kerja pada JMF yang digelar di halaman Disnaker Lamongan.

Memontum Lamongan—-Upaya untuk menekan angka pengangguran di Kabupaten Lamongan terus dilakukan oleh Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Lamongan. Satu di antara upaya tersebut yakni dengan menggelar Job Market Fair (JMF). Kepala Disnaker Lamongan, Moh Kamil mengatakan pada tahun 2018 Disnaker menggelar JMF sebanyak dua kali.

“Job Fair pertama telah dilaksanakan pada Mei lalu, dan saat ini merupakan JMF tahap kedua,” kata Kamil disela-sela elaksanaan JMF yang digelar di halaman Balai Latihan Kerja, Selasa (23/10/2018).

Pada Job Fair kedua ini, dikatakan Kamil diikuti oleh 43 perusahaan, yang terdiri dari 26 perusahaan dalam Lamongan dan 17 perusahaan luar Lamongan.

“Jumlah Lowongan kerja yang ditawarkan sebanyak 3.438, mulai dari tingkatan SMA, D1 sampai dengan sarjana,” ujarnya.

Advertisement

Selain itu, Kamil menuturkan JMF kali ini berbeda dengan JMF  sebelumnya. Para pelamar pekerjaan dimudahkan untuk melakukan pendaftaran dengan hanya menlakukan registrasi secara online pada laman http://www.infokerja-lamongan.com.

“Jadi para pekerja tidak harus mendaftar ke kantor Disnaker, cukup online dan bukti registrasi online dicetak dan dibawa saat daftar ulang saat ini,” tutur Kamil yang menyebut registrasi sudah bisa dilakukan dari tanggal 1 sampai dengan 23 Oktober 2018.

Lebih lanjut, Kamil berharap dengan adanya JMF ini dapat menekan angka pengangugran di Lamongan yang sementara pada tahun 2018 ini sebesar 3,8 persen atau sebanyak 24.000 orang.

“Sementara pada tahun 2017 TPT Lamongan sebesar 4,12 persen,” ucap Kamil.

Advertisement

Di sisi lain, Bupati Lamongan Fadeli menyuarakan adanya evaluasi pendidikan di SMK. Karena rupanya lulusan SMK menjadi salah satu penyumbang Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Lamongan.

“Kita perlu melakukan evaluasi terhadap jurusan-jurusan yang ada di SMK. Mana jurusan yang yang lulusannya tidak terserap lapangan pekerjaan, harus diganti dengan jurusan yang banyak dibutuhkan perusahaan, “ ujar Fadeli yang juga menyebut lulusan SMK menyumbang sebesar 9,63 persen dari Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kabupaten Lamongan. (ifa/zen/yan)

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas