Kota Malang

Sutiaji Dorong Mahasiswa Kembangkan Ekonomi Kreatif Kota Malang

Diterbitkan

-

Walikota Malang menerima cinderamata dari Wakil Rektor I UWG. (rhd)

Memontum Kota Malang—-Peluang ekonomi kreatif dan teknologi digital di Kota Malang cukup tinggi. Selain peran Pemda yang melibatkan pelaku usaha, juga akademisi yang memiliki potensi dari 5 PTN, 57 PTS, 144 jurusan, dan 200 ribu mahasiswa.
Sehingga potensi ini cukup menarik para investor dalam peran ekonomi kreatif untuk meningkatkan produktifitas dan daya saing daerah, serta mewujudkan visi misi Menuju Malang Kota Digital Kreatif.

Bagi sebagian masyarakat, digitalisasi era Industri 4.0, merupakan sebuah tantangan, namun bagi sebagian yang lain tantangan tersebut dapat diubah menjadi peluang. Sebagai contoh di Malang, dari 16 sektor ekonomi kreatif telah dibentuk 4 subsektor prioritas, yaitu kuliner; game dan aplikasi; film, video, dan animasi; dan desain grafis/desain komunikasi visual.

“Keempat subsektor prioritas ini menjadi sinergi bersama antara Pemkot, pelaku usaha, dan akademisi, yang dimediasi oleh Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) dari pemerintah pusat atau kementerian. Untuk Malang, telah dibentuk Malang Creative Fusion (MCF) sebagai kepanjangan tangan dari Bekraf. Nah, UKM di kampus dapat menimba ilmu disana untuk pengembangannya. Sehingga sebagai milenial, mahasiswa dapat berperan dalam percepatan ekonomi kreatif dan teknologi digital,” ungkap Walikota Malang Drs H Sutiaji, saat menjadi pemateri dalam Olimpiade Akuntansi dan Seminar Nasional (OISI Semnas) ke-4, di Universitas Widyagama Malang, Sabtu (3/11/2018).

Pria yang memiliki hobi bulutangkis ini berharap, dari sebagian peserta yang ikut diharapkan menjadi enterpreneur muda, khususnya dari kota Malang untuk bersama mengembangkan ekonomi kreatif. Sebab Pemkot Malang juga mewacanakan pendirian Rumah Kreatif Kota Malang yang akan disentralkan di eks PDAM Kota Malang, yang terletak di kawasan jalan Ahmad Yani Malang. Dan saat ini sedang dalam tahap penggodokan anggaran pembangunan di tahun 2019.

Advertisement
Sutiaji menunjukkan konsep ekonomi kreatif dari MCF. (rhd)

Sutiaji menunjukkan konsep ekonomi kreatif dari MCF. (rhd)

“Dalam Rumah Kreatif tersebut akan ditunjukkan melalui demo proses di lantai satu, misal pembuatan keramik, tempe, dan lainnya. Begini lho prosesnya. Sampai ada ruang workshop untuk inovasi dan display produk, seperti packaging, selera rasa, beberapa produk unggulan, dan lainnya. MCF sudah menunjukkan konsep detail engineering design (DED) kepada saya. Sangat bagus,” jelas Sutiaji, sembari menunjuk contoh tampilan di gawainya.

Rencana ini telah tertuang melalui Perwal 12/2018 tentang Roadmap Pengembangan Ekonomi Kreatif 2018-2022. Sasarannya, Pemkot sebagai fasilitator dan inisiator; akademisi sebagai fasilitator pengembangan SDM berbasis kebutuhan dunia industri kreatif; komunitas sebagai penghubung antara pelaku usaha, Pemda, dan akademisi; dan pelaku usaha sebagai subyek dan obyek ekonomi kreatif.

Dalam kegiatan bertemakan “Strategi Bisnis Entrepreneur di Era Digital” yang diinisiasi oleh Himpunan Mahasiswa Akuntansi (Hima-Aksi) Universitas Widyagama (UWG) Malang, dan diikuti 500 siswa SMA/SMK sederajat se-Jawa Timur ini, juga menghadirkan beberapa narasumber lainnya, diantaranya Head Of Community Management and Partnership Bukalapak.com Muhammad Fikri, CEO 6 Branch Restaurant Sarah Keihl, dan Dosen UWG Dr Gunarianto SE MSi.

“Peluang digital masih terbuka lebar. Tenaga kerja untuk industri dengan kompetensi dan inovasi masih dibutuhkan. Contohnya di bidang pengembangan pangan. Para pemikir muda harus mencari solusi permasalahan yang ada, seperti penyusutan lahan pertanian dengan solusi pangan era digital. Harapannya, melalui kegiatan para milenial dari SMA/SMK dan mahasiswa UWG, dapat turut serta mengembangkan ekonomi kreatif dan teknologi digital,” jelas Wakil Rektor I UWG Prof Dr Ir Sukamto MS, dalam sambutannya. (rhd/yan)

Advertisement
Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas