Situbondo

Kawanan Hiu Tutul Muncul di Situbondo Lagi

Diterbitkan

-

Kawanan Hiu Tutul Muncul di Situbondo Lagi

Memontum Situbondo – Fenomena tahunan kembali terjadi di sepanjang Parairan Situbondo, tepatnya di seputaran pelabuhan baru Panarukan-Situbondo, dengan kehadiran kawanan hiu tutul atau whale shark berbagai ukuran. Dengan munculnya hewan mamalia laut raksasa ini, membuat masyarakat berbondong-bondong ke pinggir pantai dan di sepanjang perairan laut Situbondo.

Untuk menyaksikan kawanan hiu tutul itu, sehingga kepala dinas perikanan Kabupaten Situbondo, bersama satuan polisi air polres Situbondo memantau langsung kondisi hiu tutul atau menurut warga Situbondo menyebutnya dengan ikan ki kaki.

JADI TONTONAN : dengan munculnya hiu tutul hewan mamalia laut raksasa ini, membuat masyarakat berbondong-bondong ke pinggir pantai di sepanjang dermaga pelabuhan baru Panarukan perairan laut Situbondo. (im)

JADI TONTONAN : dengan munculnya hiu tutul hewan mamalia laut raksasa ini, membuat masyarakat berbondong-bondong ke pinggir pantai di sepanjang dermaga pelabuhan baru Panarukan perairan laut Situbondo. (im)

Di perairan Panarukan sekitar 3 mill dari pelabuhan, sudah tampak kawanan hiu tutul berkeliaran berenang bebas. Mereka hidup berkoloni antara 3 sampai 4 ekor. Ukuran hewan mamalia pemakan plankton ini antara 4 sampai 7 meter dan diperkiran jumlahnya mencapai belasan bahkan mungkin bisa sampai lebih dari puluhan ekor.

Dengan banyaknya hiu tutul ini, membuat masyarakat banyak ingin menontonnya dan berharap ada petugas Sat Polair Polres Situbondo rutin melakukan patroli guna memastikan hiu ini berkeliaran secara aman. Koloni hiu tutul dengan nama latin rhincodon typus ini, memiliki tekstur kulit berwarna gelap serta ada bintik-bintik tutul. Hiu paus muncul pada pagi atau sore hari dengan kondisi cuaca mendung, hiu ini sangat menyukai kondisi suhu laut sedang hangat.

Menurut Ir.H.Eko Prayudi selaku Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Situbondo, pihaknya berharap warga pesisir laut, khususnya nelayan agar tidak mengganggunya dan bersama-sama menjaga kawanan hiu laut pada saat ke pinggir. “Agar kelestariannya bisa terjaga dan fenomena ini bisa mendatangkan wisatawan,” jelas H Eko.

Advertisement

Laman: 1 2

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas