Kota Malang

Reyog UB Diapresiasi Dunia Internasional

Diterbitkan

-

Salah satu penampilan Reyog UB di Madagaskar. (ist)

Langganan Juara Festival dan Tamu Kehormatan Negara Asing

 

Memontum Kota Malang – Reyog Universitas Brawijaya (UB) tampil memukau dalam pertunjukkan pembukaan International Tourism Fair of Madagascar (ITM), Kamis (13/6/2019). Penampilan tersebut lantaran KBRI Indonesia ditunjuk sebagai panitia penyelenggara oleh Kementrian Pariwisata Madagaskar dalam ITM 2019. Dimana turut dihadiri oleh Perdana Menteri, Menteri Pariwisata, Menteri Perhubungan,. serta para Duta Besar asing.

Terpilihnya Reyog UB ini lantaran Indonesia terpilih menjadi tamu kehormatan, sekaligus mempromosikan kebudayaan Indonesia yang diusung KBRI Antavario dalam ITM 2019 selama empat hari (13-16/6/2019). Tak hanya Reyog UB, antusiasme penonton dalam kunjungan ke stan pameran pendidikan UB yang menampilkan program pendidikan UB, juga cukup tinggi. Pun saat penampilan Reyog UB dalam parade budaya penutupan ITM, Minggu (16/6/2019), yang dihadiri Presiden Madagaskar.

Usai perhelatan ITM 2019, jajaran civitas UB menyambut Tim Reyog yang baru saja meraih predikat juara umum dalam ajang Festival Nasional Reyog Ponorogo XXV Tahun 2018, di Lobby Gedung Rektorat. Prestasi ini merupakan kemenangan kedua kalinya diraih UB, dimana sebelumnya pada tahun 2017, tim Reyog UB juga meraih juara umum pada Festival Nasional Reyog Ponorogo XXIV Tahun 2017.

Advertisement

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Prof. Dr. Ir. Arief Prajitno, M.S., mengatakan, tim Reyog UB berhasil menjadi juara umum dalam ajang bergengsi tersebut, karena menyabet tiga penghargaan, yaitu sebagai penyaji terbaik, penata tari terbaik, dan penata musik terbaik.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada para pembina Tim Reyog UB, serta segenap Wakil Dekan III semua fakultas yang turut hadir pada saat tim Reyog UB tampil. Ini merupakan bentuk dukungan yang luar biasa dari pimpinan UB untuk tim Reyog,” terang Arief.

Rektor UB Prof. Dr. Ir. Nuhfil Hanani AR, MS mengapresiasi kemenangan dua kali berturut-turut yang patut dibanggakan. “Untuk itu kaderisasi sangat penting. Dengan adanya kaderisasi, diharapkan tim Reyog UB dapat mempertahankan kemenangan ini, sehingga tahun depan bisa meraih Piala Presiden untuk yang ketiga kalinya,” optimisnya.

Prof. Nuhfil juga berharap dengan kemenangan ini, UB tidak hanya terkenal di Indonesia tapi juga dunia. “Kemarin kami mendengar akan diadakan lomba Reyog tingkat internasional yang direncanakan akan digelar di UB. Saya amat sangat mendukung rencana tersebut. Karena dalam perankingan internasional terdapat indikator Academic Reputation, dimana akan turut dinilai reputasi UB di kancah internasional. Jika Reyog UB bisa diakui di kancah internasional, akan menjadi nilai plus bagi UB, dan ke depan UB bisa menjadi kiblat Reyog untuk mahasiswa,” paparnya.

Advertisement

Sementara itu, Pembina Tim Reyog UB Dr. Eng. Denny Widhiyanuriyawan, mengatakan, kemenangan ini diraih tidak lepas dari persiapan yang cukup lama telah dilakukan.

“Kami berlatih sejak bulan Januari. Karena dalam penyajian Reyog sangat diperlukan adanya penjiwaan. Dengan proses latihan yang matang, penjiwaan masing-masing karakter menghasilkan penampilan yang luar biasa,” ungkap dosen asal Ponorogo ini.

Denny berharap, tahun depan Unit Aktivitas Karawitan dan Tari (UNITANTRI) UB melalui Tim Reyog dapat meraih juara umum untuk ketiga kalinya, agar piala presiden dapat menjadi milik UB.

“Ini merupakan tantangan yang sangat berat. Namun bukan juara yang kami utamakan, yang paling penting UB sebagai perguruan tinggi mampu menjadi pelestari budaya Indonesia, khususnya Reyog, tidak hanya di tingkat nasional tapi juga internasional,” tandasnya. (adn/yan)

Advertisement

 

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas