Kabupaten Malang

Akan Nikah 2 Bulan Lagi, Lha Kok Kendat

Diterbitkan

-

Akan Nikah 2 Bulan Lagi, Lha Kok Kendat

Memontum Malang — Misterius pemicu bunuh diri yang dilakoni Handoko (29). Rabu (8/11/2017) pukul 07.30, ia ditemukan tidak bernyawa dalam kamar mandi. Gempar wilayah Dusun Buwek RT03/RW04, Desa Sitirejo, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang.

Dikonfirmasi melalui ponsel, Kapolsek Wagir, AKP Adang, mendampingi Kapolres Malang, AKBP Yade Setiawan Ujung membenarkan adanya kejadian. Namun, belum diketahui pemicu atau sebab musibah yang menimpa korban.

“Dia akan menikah dua bulan lagi. Belum jelas apa penyebabnya. Kami juga sudah mintai keterangan saksi calon istrinya dan membuka isi ponsel. Isi ponsel sudah dihapus semua, ” ungkap AKP Adang kepada memontum.com, Rabu sore.

Kepada petugas, orangtua korban menceritakan kejadian Rabu pagi. Awalnya, orangtuanya curiga karena sang putra tidak berada di kamar. Menuju kamar mandi, pintunya tertutup. Dipanggil nama, korban tidak menyahut.

Advertisement
MISTERI : rumah duka dipadati pelayat. (ist)

Usai didobrak, barulah diketahui, korban terbujur kaku. Di lehernya terbelit tampar warna biru. Posisinya di tiang besi pangkon tandon air. Saksi pun berteriak meminta tolong sehingga tetangga dekat berdatangan.

Warga lalu segera menurunkan korban. Saat diperiksa nadinya, korban sudah tidak bernyawa. Informasi ini lalu disampaikan ke perangkat desa dan tersambung ke Pihak Polsek Wagir.

Saksi-saksi telah dimintai keterangannya. Termasuk bakal calon istri korban. Informasi didapat, korban akan menikah 1-2 bulan mendatang. Menurut calon istrinya, korban tidak mempunyai keluhan atau masalah. Ia mengungkapkan jika sempat ngobrol lewat Whatsapp. IDENTIFIKASI : Anggota Polsek Wagir dan Polres Malang di lokasi saat periksa jenazah korban. (ist)

Sayangnya, saat petugas membuka ponsel korban, tidak berisi “jejak” sedikitpun. Isi sms atau WA telah terhapus. Korban Handoko, merupakan anak kandung keluarga Ngatini dan Sukur. Ia empat bersaudara.

Advertisement

Menurut H Sodik Kunil Fitri, Kepala Desa Sitirejo, korban dikenal sangat baik. Ia ramah dan biasa turut dalam gotong royong. “Dia juga sering terlihat kerja bakti. Membantu orangtuanya,” cerita Sodikunil kepada memontum.com.

Misterius memang apa pemicu kematian Handoko. Ia tidak meninggalkan surat wasiat. Handoko memang tertutup kepribadiannya. Pagi kemarin, Handoko sempat terlihat pula bersepeda. Banyak harapan, tidak ada lagi kejadian serupa. Warga setempat berduka. (sos)

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas