Kabupaten Malang

Bina Marga Malang Siapkan Konsep Pembangunan Jalan Kolektor

Diterbitkan

-

Ir.H.Romdhoni Kepala DPUBM Kabupaten Malang(dok)

Memontum Malang—- Guna melanjutkan pembangunan Jalan Linas Selatan(JLS)yang berada di sisi timur, dinilai tidak mudah. Itu lantaran terkendala kondisi geografis, melewati pegunungan dan daerah yang curam. Sehingga, kondisi ini dinilai oleh Dinas Bina Marga Kabupaten Malang, menjadi penghambat pembangunan JLS tahap kedua tersebut.

Keberadaan JLS sisi timur itu menghubungkan dua daerah, yaitu Kabupaten Malang dengan Kabupaten Lumajang. JLS sisi timur tidak dibangun ke arah Lenggoksono, tapi dibangun menuju arah Desa Srimulyo – Sukodono Kecamatan Dampit lalu menuju ke Jalan Raya Tirtoyudo – hingga tembus Kabupaten Lumajang. Dalam hal ini,pemerintah pusat mengebut kelanjutan pembangunan jalan raya Jalur Lintas Selatan (JLS) dipesisir Pulau Jawa bagian selatan.

Itu dilakukan guna percepatan pemerataan perekonomian. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga (DPUBM) Kabupaten Malang, Romdhoni, mengatakan untuk pelaksanaa lanjutan JLS di Desa Srigonco, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang akan dilanjutkan dalam waktu dekat ini. “Pihak Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah VIII telah melakukan survey lokasi, dan pembangunannya ditargetkan di bulan depan, sepanjang 22 Km,” ungkap Romdhoni, Jum’at (20/7/2018)kemaren.

Lanjutnya,pembanguna JLS ini akan diteruskan dari koridor tengah yang meliputi Kecamatan Bantur hinga koridor barat yang areanya dimulai dari Kecamatan Pagak, DPUBM telah mempersiapkan konsep pendukungnya. “Kita kan harus bersinergi dengan program dari Pusat, dan upaya pemerintah pusat yang sudah seperti itu, tentu harus kita ikuti dengan maksimal, untuk itu kita telah memetakan dan melakukan konsep untuk mendukung upaya pemerintah,” jelasnya.

Advertisement

Untuk itu,tambah Romdoni, pihak DPUBM mempunyai prioritas langsung untuk meningkatkan standar jalan ke jalan nasional. “Prioritas kita meningkatan jalan lokal menjadi jalan kolektor, agar bisa dilalui kendaraan besar seperti bus dan truk, supaya dapat mendongkrak roda perekonomian bagi masyarakat sekitar, dan pengembangan sektor pariwisata dan perikanan di Malang selatan,” tegasnya.

Juga dijelaskan,selain konsep kolektor, juga menyiapkan konsep jangka panjang yang saat ini sedang disusun guna menunjang Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bromo Tengger Semeru (BTS) agar nantinya bisa terkoneksi dengan JLS di pesisir Malang Selatan. “Jadi nantinya jalan kolektor dari KEK, BTS akan tembus sampai Turen dan kemudian langsung ke JLS koridor timur di Sumawe.

Karena di Malang Selatan unggulannya kan pariwisata pantai dan perikanan,” paparnya. Dengan demikian,pengerjaan proyek tersebut, imbuh Romdhoni, rencananya akan disesuaikan dengan pengerjaan Balai Besar dalam meneruskan JLS. “Berbeda dengan Pusat, kalau kami kan menyesuaikan dengan anggaran yang ada, jadinya pengerjaannya bertahap.

Jika memungkinkan kita akan menambah jalan baru, jika anggaran tidak mencukupi maka kita akan mempertahankan kondisi jalan sambil juga meningkatkan standar mutu jalan yang ada,” pungkasnya.(sur/yan)

Advertisement
Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas